2500an TKI Ilegal Dipulangkan ke Indonesia Tinggal Nama, Banyak yang Sulit Berobat saat Sakit

Benny mengunggapkan, mereka meninggalnya karena berbagai hal, seperti penyakit yang tidak terdeteksi.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
Dok Pribadi
Briptu Tiara saat menjemput kedatangan jenazah TKI Warga Dawuan Subang yang meninggal di Korea Selatan. Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani menhatakan, selama 2020 sampai 2024, terdapat sekitar 2.500 TKI pulang dalam keadaan meninggal. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejak tahun 2020 hingga sekarang, terdapat sekitar 2500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI ilegal yang dipulangkan ke Indonesia dalam kondisi meninggal dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani, saat melakukan sosialisasi penempatan pelidungan pekerja migran Indonesia, di Desa Tinggalresmi, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu (28/1/2024).

Benny menatakan, selama 2020 sampai 2024, terdapat sekitar 110 orang PMI yang dideportasi dari negara tempatnya bekerja.

"Lalu terdapat 3600 orang (PMI) yang sakit, dan 2500 yang meninggal, " ujar Benny.

Benny mengunggapkan, mereka meninggalnya karena berbagai hal, seperti penyakit yang tidak terdeteksi.

"Sebab sejak awal karena kalau berangkat yang ilegal tidak menjalani medical check up," kata dia.

Selain itu diucapkan Benny, kalau mereka sakit di negara tempatnya mereka bekerja  juga sulit untuk berobat.

"Mereka sulit untuk masuk rumah sakit karena biayanya tinggi," kata dia.

Tapi dinelaskan Benny, kalau keberangkatan PMI itu resmi, sebelum berangkat  juga mereka sudah terdeteksi punya penyakit bawaab atau tidak.

"Jka mereka sakit di sana (negara tempatnya bekerja) bisa berobat di manapun, dan dibayar oleh negara karena terdapat asuransi, " kata dia.

Maka Benny mengungkapkan, jika jadi PMI harus memalui jalur yang resmi, supaya segala sesuatunya terjamin mulai dari berangkat hingga kembali lagi ke kampung halamannya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved