Masalah di Bandung Barat, Anggaran Kebencanaan Sangat Minim di Saat 11 Wilayah Rawan Longsor

BPBD Kabupaten Bandung Barat (KBB) kekurangan anggaran kebencanaan untuk menangani bencana alam seperti banjir dan longsor selama musim hujan.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
istimewa
Sejumlah warga saat evakuasi lumpur ketika terjadi banjir bandang di Kampung Cibodas, RT 03/14, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).   

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kekurangan anggaran kebencanaan untuk menangani bencana alam seperti banjir dan longsor selama musim hujan.

Pasalnya, alokasi anggarannya sangat minim. Padahal dari hasil pemetaan, tercatat ada 11 wilayah rawan bencana, yakni Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah.

Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin, mengatakan, anggaran kebencanaan yang disiapkan untuk penanganan bencana alam dan menyiapkan logistik selama musim hujan tahun ini hanya Rp 3 miliar.

"Dari sisi anggaran itu sangat kecil karena selain harus membeli logistik kebencanaan seperti terpal dan karung, kita juga harus melakukan sosialisasi dan mitigasi bencana," ujar Asep saat dihubungi, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Wajah Baru Alun-alun Cililin Bandung Barat Bermasalah, Basement Kerap Kebanjiran ketika Hujan Deras

Asep mengatakan, dengan anggaran sekecil itu tentu tidak akan cukup untuk melakukan penanganan bencana alam. Apalagi Bandung Barat ini sangat luas dan banyak wilayah yang rawan bencana.

"Anggaran itu tentu tidak ideal karena wilayah kita rawan bencana. Jadi seharusnya anggarannya bisa lebih dari Rp 3 miliar dan harus menyiapkan stok logistik yang memadai," kata Asep.

Guna menutupi kekurangan anggaran itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemprov Jabar, dan mengandalkan anggaran biaya tak terduga (BTT).

Baca juga: Sosok Ika, Korban Kebakaran Karaoke di Tegal Asal Bandung Barat, Baik dan Tak Pernah Lupa Teman

"Terkait anggaran kebencanaan ini sebetulnya tidak ada istilah ideal ya, karena bencana itu sifatnya mendadak, jadi yang penting kesiapsiagaan saja. Termasuk kesiapan kas daerah. Jadi kalau mendesak, anggarannya ada pakai BTT," ucapnya.

Meski anggaran kecil, kata Asep, stok logistik bencana untuk tahun ini masih aman. Sehingga masih masih bisa digunakan untuk menangani bencana alam, terutama selama musim hujan yang bisa memicu banjir dan longsor.

"Kalau misalnya nanti kekurangan, kita bisa meminta bantuan ke BNPB dan provinsi. Jadi, walaupun anggaran kita kecil, penanganan bencana masih aman," ujar Asep. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved