Dies Natalis Unpar, Bey Machmudin: Dunia Pendidikan Persiapkan Tantangan Artificial Intelligence
Diperlukan strategi yang konkrit dalam implementasi kurikulum dengan kebutuhan industri, khususnya adaptasi kecerdasan buatan.
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) bagai mata pisau bermata dua. Hal tersebut diungkap, PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dalam Dies Natalis Universitas Katolik Parahyangan ke-69 bertajuk Navigating the Path di Audiotarium PPAG Unpar pada Rabu (17/1).
“Saat ini memang AI mengambil alih berbagai skill manusia,” ujarnya.
Menurut Bey, perlu upaya besar dan pendekatan inklusif untuk memastikan kecanggihan teknologi bisa seimbang dengan Sumber Daya Manusia, khususnya di dunia pendidikan mencetak lulusan yang berkualitas.
“Tiga kompetisi yang harus dimiliki para Unparian yakni, innovative thinking, working agility dan AI for performance,” kata Bey.
Kemudian, di dunia pendidikan, lanjut Bey, diperlukan strategi yang konkrit dalam implementasi kurikulum dengan kebutuhan industri, khususnya adaptasi kecerdasan buatan.
“Tidak hanya memberikan pengetahuan, kurikulum dirancang untuk memberikan solusi konkrit,” ujarnya.
Sebab, kata Bey, perkembangan teknologi yang pesat, dunia pendidikan harus sigap dan mengikuti perkembangan yang ada.
“Jadi harus menyesuaikan. jangan kaku dalam mengoptimalkan pendidikan yang sudah ada. Salah satunya Kampus Merdaka harus dimanfaatkan,” ujarnya.
Saat ini, Bey menilai mahasiswa mempunyai pilihan yang variatif dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
“Berbeda dengan zaman saya, melalui Kampus Merdeka banyak pilihannya, di Dinas Pendidikan banyak program dan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pengembangan diri,” kata Bey.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, RP. B. Hendra Kimawan, mengatakan, di dunia pendidikan dan penelitian penggunaan AI sedang menjadi sorotan hangat. Sementara, regulasinya masih diupayakan.
“Meskipun itu mendukung pendidikan dan penelitian, tapi kita harus menyadari potensi merusaknya,” ujarnya.
Kendati demikian, transformasi Chat GPT maupun AI harus ditinjau secara cermat dan diarahkan melalui pendekatan berpusat pada manusia.
“Potensi tersebut hendaknya meningkatkan manusia dalam membangun masa depan yang semakin inklusif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Human Center AI diharapkan menciptakan sistem yang mengembangkan, bukan menggantikan kemampuan manusia.
Dies Natalis Unpar
Bey Machmudin
Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)
Unpar
artificial intelligence
Tribunjabar.id
Soal ASN Sumedang Ngangkot Tiap Jumat, Bupati Dorong Sopir Angkot Adopsi Pembayaran Digital |
![]() |
---|
Galakkan Jumsih, Bupati Sumedang Sidak Detail Kantor OPD, Pastikan Kebersihan |
![]() |
---|
Sosper di Bekasi, Cucu Sugiarti Ingatkan Pentingnya Peran Keluarga untuk Wujudkan Ketahanan Nasional |
![]() |
---|
BAIC BJ30, SUV dengan Mesin Hybrid untuk Disegala Medan |
![]() |
---|
Tribun Jabar Jalin Silaturahmi dengan DPRD Kabupaten Bandung, Bahas Kolaborasi dan Potensi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.