Keamanan Naik Kereta Api Dipertanyakan Setelah Terjadi Kecelakaan Lagi, Sebelumnya di Cicalengka

Kecelakaan kereta api (KA) kembali terjadi, Minggu (14/1/2024). KA Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember anjlok.

Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi - Petugas mengevakuasi Kereta Api (KA) Turangga yang tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). 

Joni memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa anjloknya KA Pandalungan tersebut. 

Sebagai layanan lanjutan bagi para pelanggan, KAI melakukan skema operasional perjalanan KA dari lintas Bangil memutar lewat malang dan Kertosono. 

"KAI juga menyediakan bus dari stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan," imbuh Joni.

Baca juga: 60 Ribuan Kecelakaan Kerja Terjadi Pada 2023, Disnakertrans Jabar Gencarkan Sosialisasi K3

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif, mengatakan upaya selanjutnya dari KAI adalah secepatnya melakukan evakuasi terhadap rangkaian kereta api tersebut. Akibat kecelakaan ini, setidaknya empat perjalanan kereta api terganggu karena harus menempuh perjalanan memutar. Yakni, KA Ranggajati (KA 115) relasi Jember-Cirebon; KA Logawa (KA 211) relasi Jember-Purwokerto; KA Sri Tanjung (KA 241) relasi Ketapang-Lempuyangan; dan KA Sri Tanjung (KA 242) relasi Lempuyangan-Ketapang

Evaluasi KAI

Terjadinya kembali kecelakaan KA dalam waktu kurang dari 10 hari ini langsung mendapat sorotan dari pakar Kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. Ia meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk tidak mengesampingkan keselamatan penumpang.

"Harusnya dievaluasi setiap kecelakaan itu secara terbuka. Biar masyarakat terlibat. Jangan masyarakat dijadikan korban terus," ujar Trubus.

Trubus mengatakan peristiwa ini memperlihatkan bahwa pengawasan KAI lemah. 

"Harusnya kan sudah diketahui tuh kalau musim-musim hujan. Intensitas hujan dan sebagainya itu seharusnya menjadi perhatian. Karena ada daop-daop. Itu pengawasannya seperti apa, persiapan setiap pintunya, setiap kereta yang akan lewat dalam sehari itu," kata Trubus.

Pihak-pihak terkait, ujarnya, juga perlu melakukan audit seluruh perlintasan kereta api di Indonesia. Hal tersebut perlu dilakukan demi meminimalisasi kecelakaan kereta api

Trubus juga menyoroti tata kelola KAI. "Jadi itu internal di KAI sendiri yang perlu dilakukan perubahan besar-besaran, dalam hal ini, pelayanan birokrasi. Pegawai-pegawai perlu direformasi. Karena kereta api ini kan mendapat kucuran dana cukup besar," terang Trubus. 

Baca juga: Kecelakaan Maut Kakak Adik Ditabrak KA di Ciamis, Antar Gas Malah Tertemper, 1 Tewas 1 Luka Berat

Sehingga, menurut Trubus, penting bagi KAI untuk meningkatkan pengawasan dalam pengecekkan jalur, manajemen mengenai pemberangkatan, berhentian, dan masalah waktu. Apalagi, ketika memasuki musim hujan.

Pengamat Transportasi, Yayat Supriatna juga memberi catatan terkait kecelakaan KA Pandalungan, kemarin.

"Satu bulan ini ada dua kecelakaan, ini harus dievaluasi sangat mendasar," kata Yayat.

Kedua kecelakaan tersebut, menjadi ironi lantaran saat ini masyarakat tengah menaruh kepercayaan tinggi terhadap transportasi umum, terutama kereta api sebagai moda transportasi perjalanan jarak jauh.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved