Motor Trail Terobos Kebun Pisang di KBB & Diminta Ganti Rugi, Polisi Sebut Banyak yang Keluar Jalur

Aksi ratusan crosser menerobos lahan perkebunan pisang dengan motor trail di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Tangkapan layar
Momen pengendara trail melewati kebun pisang dalam event di Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Aksi ratusan crosser menerobos lahan perkebunan pisang dengan motor trail di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga terjadi percekcokan dengan petani viral di sosial media.

Video tersebut diunggah akun TikTok Jery Anaska dan diunggah kembali di sejumlah akun Instagram hingga akhirnya rekaman video tersebut viral dan mendapat berbagai macam respons atau komentar dari netizen.

Dalam video itu, seorang petani marah kepada crosser yang melintas, bahkan dia meminta ganti rugi Rp 150 ribu.

Namun setelah terjadi negosiasi seorang crosser sekaligus pemilik akun TikTok Jery Anaska itu memberi Rp 50 ribu.

"Video yang direkam itu saat event komunitas motor di kawasan Desa Ciptaharja, tapi baru viralnya sekarang," ujar Kapolsek Cipatat, AKP Kusmawan saat dihubungi, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Viral Video Pemilik Kebun di Bandung Marah Pohonnya Dirusak Motor Trail, Pengemudi Sebut Jalur Macet

Kusmawan mengatakan, event komunitas motor trail yang digelar pada 7 Januari 2024 tersebut memang menyebabkan kebun pisang rusak karena para crosser itu diduga keluar dari jalur yang seharusnya dilintasi.

"Padahal panitia sudah memasang petunjuk arah dan ketika ada event itu panita dan kepala desa sudah rapat, jadi mereka yang tahu terkait teknisnya," katanya.

Setelah event trabas tersebut selesai, kata Kusmawan, jika ada warga yang kebunnya mengalami kerusakan diminta untuk segera melaporkan ke pihak desa agar mereka bisa mendapatkan ganti rugi.

"Nanti kepala desa akan menyampaikan ke panitia untuk dilakukan penggantian, tapi apakah itu sudah selesai atau belum, kita tidak tahu karena penyelesaiannya antara kepala desa langsung ke panitia dan selama ini tidak ada yang lapor," ucap Kusmawan.

Jeryanudin, pemilik akun tiktok Jery Anaska sekaligus peserta dalam event trabas itu mengatakan, dalam event trail resmi itu sudah ada perjanjian antara panitia penyelenggara dengan warga dan pemilik lahan yang dilintasi.

"Terus pasti ada ganti rugi dari panitia dan tentunya kita sudah koordinasi dengan kades dan camat sebagai informasi kalau ada apa-apa nanti jangan kaget," kata Jeryanudin.

Baca juga: Hobi Terabasan, Begini Teknik Aman dan Nyaman Naik Motor Trail

Mengenai video viral yang menunjukan bahwa terjadi perdebatan dengan seorang petani di kebun, Jery membenarkan bahwa itu dirinya dan saat itu sudah memberikan ganti rugi.

"Mintanya orang itu Rp 150 ribu, saya enggak tahu per koli itu Rp 15 ribu atau berapa karena yang nabraknya bukan saya. Jadi enggak tahu itu buat per orang atau berapa," ujar Jeryanudin. (*)

Silakan baca artikel terbaru Tribunjabar.id di GoogleNews

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved