Cerita Dea, Sopir Truk Pengangkut Sampah ke TPAS Sarimukti Bandung Barat, Sabar Antre Bongkar Sampah

Dea mengangkut 19 ton sampah dari Bandung Barat untuk dibuang keTPAS Sarimukti. Truk sampah yang dikemudian Dea berjajar rapi

Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan
SOPIR TRUK - Dea, sopir truk pengangkut sampah saat mengantre di TPAS Sarimukti, Bandung Barat 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Raut wajah Dea Yahdiana (22) terlihat lelah saat menunggu antrean masuk TPAS Sarimukti. Dea hanya bisa berdiam diri dalam truk sambil berharap bisa masuk ke area TPAS Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, lebih cepat.

Hari ini, Dea mengangkut 19 ton sampah dari Bandung Barat untuk dibuang keTPAS Sarimukti. Truk sampah yang dikemudian Dea berjajar rapi bersama puluhan truk lain.

"Tadi mulai jam setengah 10, nunggu (di sini) dari jam 11, sekarang jam setengah (siang) belum masuk," kata Dea saat ditemui, Selasa (30/9/2025).

Enam tahun sudah Dea bekerja sebagai pengangkut sampah ke TPAS Sarimukti. Berbagai dinamika perubahan kebijakan di TPAS Sarimukti turut dia rasakan.

Baca juga: Jatah Sampah Sarimukti Dibatasi Tonase: Tiap Truk Ditimbang, Kota Bandung Maksimal 981 Ton/Hari

Di hari-hari yang lalu, bermalam di area TPAS Sarimukti menjadi hal lazim yang harus dilalui Dea. Hal itu dilakukan untuk memastikan sampah yang diangkut bisa masuk ke TPAS Sarimukti.

"Sering, (dulu) nginep tiap malem di sini. Karena posisinya antrean panjang, biasanya kalau dua rit tidak keburu kebongkar, jadi di sini nunggu, bongkar untuk besok pagi, nginep untuk bongkar besoknya, pagi. Sekarang 1 rit, karena pembatasan tonase, kayanya sore udah pulang," kata Dea.

Dea menambahkan, pola pembuangan sampah saat ini jauh lebih baik dibandingkan saat zona 3 masih aktif dalam kondisi overload. Pertama, jalur masuk dan keluar mobil berada di lokasi yang berbeda. Selain itu, akses ke tempat pembuangan di Zona 5 dalam kondisi sangat baik. 

"Sekarang tidak becek, tidak ada jalan rusak. Cuma memang harus gantian karena posisi di bawahnya (area Zona 5) agak susah, tidak bisa terlalu banyak mobil yang bisa masuk.Tapi kan langsung bisa keluar lewat gerbang lain, jadi alurnya lebih rapi, ada pintu masuk, ditimbang, dibongkar, kemudian keluar lewat pintu lain," tandasnya.

Baca juga: DLH Jabar Bantah Ada Pembatasan Pembuangan Sampah ke TPA Sarimukti, Cuma Ganti Sistem

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved