Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu

Polisi Bongkar Makam Ibu dan Bayi yang Meninggal usai Persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu

Warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu ini meninggal saat persalinan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Garis polisi dipasang di TPU Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, saat makam ibu dan anak dibongkar, Selasa (2/1/2024). 

Diduga ibu dan bayi tersebut meninggal dunia lantaran malpraktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Video siaran langsung berdurasi 21 menit 16 detik itu pun viral dan sudah dibagikan hingga 27 ribu kali di media sosial facebook.

Ibu yang meninggal saat melahirkan tersebut diketahui adalah Kartini (23) warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Tarsun (30) ayah dari bayi tersebut awalnya membawa istrinya, Kartini ke Puskesmas Kertawinangun untuk melahirkan.

Oleh pihak puskesmas, korban langsung diarahkan agar dirujuk ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu.

Tarsun dan keluarganya menuruti saran dari puskesmas.

Tarsun bercerita saat datang ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, ia sekeluarga memang sudah tak nyaman lantaran sikap tenaga medis rumah sakit yang tidak ramah hingga abai dalam menangani pasien.

Pasien bahkan baru ditangani 2-3 jam setelahnya. Pihak rumah sakit beralasan tidak menangani pasien karena istrinya itu masih dalam pembukaan pertama.

"Pas nyampai Sentot itu gak ditangani. Nyampe 2-3 jam baru ditangani sekitar pukul 20.00 WIB, itu juga sebentar," ujar Tarsun kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).

Ia menjelaskan, istrinya baru mendapat penanganan yang layak sekitar pukul 21.00 WIB setelah kondisi istrinya sudah kesakitan karena hendak melahirkan.

Dalam hal ini, pihak keluarga menaruh kekecewaan yang sangat mendalam karena pelayanan RSUD MA Sentot Patrol Indramayu yang dinilai buruk.

Suti, saudara korban yang sekaligus perekam video ikut menjelaskan.

Selain pelayanan yang buruk, penanganan yang dilakukan tiga bidan rumah sakit yang menangani korban juga buruk.

Ia menceritakan, penanganan yang buruk itulah membuat saudara dan bayi yang dilahirkannya meninggal dunia.

"Kan awalnya vagina (korban) bengkak, korban itu juga sudah gak kuat, saya bilang ke tiga suster, bu sudah bu sesar saja kasian," ujar Suti.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved