Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu

Kasus Dugaan Malapraktik di RSUD MA Sentot Indramayu, Keluarga Ungkap Hasil Pemeriksaan Dokter

Kasus dugaan malapraktik hingga menyebabkan ibu dan bayinya meninggal saat persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu terus bergulir.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Handika Rahman
Tasrun (30), suami Kartini (23), wanita yang meninggal bersama bayinya saat persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, Selasa (2/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kasus dugaan malapraktik hingga menyebabkan ibu dan bayinya meninggal saat persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu terus bergulir.

Hari ini, makam Kartini (23), warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, dan bayinya itu dibongkar untuk dilakukan autopsi oleh polisi, Selasa (2/1/2024).

Sejumlah fakta pun diungkap pihak keluarga dalam kasus meninggalnya Kartini yang dianggap ada kelalaian tersebut.

Tasrun (30), suami Kartini, mengatakan, saat persalinan itu ia datang berobat menggunakan BPJS.

Sebelum melahirkan, istrinya itu sempat diperiksa dahulu oleh dokter.

Dokter mengatakan bahwa detak jantung ibu dan bayinya tersebut normal.

Tasrun mengaku bahwa istrinya memang tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.

"Terus pas mau lahiran kata dokternya, ini kalau enggak bisa ngebuka katanya mau dilakukan secara caesar," ujar Tasrun kepada Tribuncirebon.com.

Tasrun saat itu menuruti apa kata dokter. Namun, rupanya kondisi istrinya itu malah memburuk.

Tasrun pun meminta agar persalinan dilakukan secara caesar saja.

Tapi setiap perkataan keluarga justru tidak ditanggapi sama sekali oleh suster.

Suster tersebut, selain tidak ramah, kata Tasrun, juga kasar dalam menangani pasien.

"Malah saya denger istri saya dibentak. Katanya 'ibu jangan jerit-jerit terus dong'," ujar dia.

Tidak hanya itu, suster yang bersangkutan juga terlihat kasar saat mengambil bayi.

"Terus dia bilang, bayi meninggal di dalam perut," ujar dia.

Mendapat penjelasan tersebut, Tasrun mengaku heran karena istrinya saat itu masih menjerit-jerit mendorong agar bayinya keluar.

"Terus juga padahal dokter nawarin sendiri untuk caesar, tapi saat itu malah gak nanggepin apa-apa. Omongan saya juga diabaikan," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved