Gempa Pangandaran

Gempa Bumi M 5,0 di Pangandaran Tak Berpotensi Tsunami, Begini Imbauan BMKG: Tetap Tenang . . .

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Hermawan Aksan
Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi. Wilayah Pangandaran, termasuk selatan Garut dan Tasikmalaya, diguncang gempa tektonik. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wilayah Pangandaran, termasuk selatan Garut dan Tasikmalaya, diguncang gempa tektonik.

Menurut hasil analisis BMKG, gempa bumi itu memiliki parameter dengan magnitudo M 5,0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,20° LS dan 107,85° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat daya Pangandaran, Jawa Barat, pada kedalaman 50 km.

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Baca juga: Gempa Bumi 5.0 Magnitudo di Pangandaran Dirasakan di Ciamis, Warga Berhamburan Keluar Meski Hujan

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

Berdasarkan keterangan BMKG, gempa bumi ini dirasakan di Garut dan Pangalengan dengan skala intensitas II-III MMI dan Kota Banjar, Cianjur, Tasikmalaya dengan skala intensitas II MMI.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami."

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya."

"Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tulis BMKG. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved