Viral Curhatan Pilu Epi, Tak Lolos PPPK padahal Nilainya Tinggi, Sudah 13 Tahun Jadi Guru Honorer

Dalam video lainnya, guru honorer itu pun bercerita bahwa dirinya telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengikuti tes PPPK.

Facebook Epi Sartika
SOSOK Epi, Guru Honorer yang Nangis Tak Lolos PPPK Meski Ngaku Nilainya Tinggi: Telah Dibutakan Uang 

TRIBUNJABAR.ID- Curhatan seorang guru honorer yang tak lolos seleksi PPPK atau seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja kini jadi sorotan hingga viral di media sosial.

Guru tersebut bernama Epi Sartika.

Epi Sartika curhat sembari menangis dalam sebuah video lalu diposting di Facebook.

Rupanya Epi Sartika adalah guru honorer yang bertugas di Kota Sungai Penuh, Jambi.

Dirinya sudah mengabdi selama 13 tahun di SD 041/XI, Desa Kampung Tengah, Kota Sungai Penuh.

Baca juga: Viral Nasib Bayi Rizka, Ditemukan Basah Kuyup Depan Panti, Kini Polisi sampai Pejabat Ingin Adopsi

Kini, ibu satu anak tersebut viral karena tidak lolos dalam tes PPPK 2023 tahap II yang berlangsung di Jambi pada 21 November 2023.

Dalam postingannya di Facebook, Epi Sartika juga menjawab beberapa komentar netizen.

"assallamualaikum.wr.wb bapak/ibuk BKPSDM Kota Sungai Penuh Apa dasar nilai yang di nilai hingga nilai yang tinggi bisa jadi rendah dan yang nilanya rendah bisa lolos pppk moho klarifikasinya bapak/ibuk Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh rasa tak puas saya pribadi menerima hasil pengumuman ini," tulis Epi Sartika, dikutip TribunJatim.com, Kamis (28/12/2023).

Dalam postingan itum seorang netizen berpendapat soal kecurangan.

"pengumuman nya masih manual dan nilai nya tidak di cantumkan, kecurangan nya sdh kelihatan jelas," tulis akun Citra Kimberly.

Epi Sartika pun memberi balasan.

"begictulah bentuk kecurangan di kota sungai penuh," balas Epi Sartika.

Lalu akun Via Hatmi Ningsih berpendapat bahwa ini masalah umur dan orang dalam.

"telah dibutakan dengan uang," balas Epi Sartika menanggapi.

Sementara itu dalam postingannya yang lain, Epi Sartika mengunggah video sembari menangis.

"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" kata guru honorer tersebut.

"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya sambil menangis.

Dengan suara bergetar, guru honorer tersebut merana karena telah 13 tahun mengabdi di dunia pendidikan.

"Masa pengabdian aku 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun," ungkapnya.

"Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo," ucapnya lagi.

Baca juga: Viral Aksi Anak-anak di Jakarta Halau Motor yang Naik Trotoar, Disebut "Pembasmi Koruptor Jalanan"


Dalam video lainnya, guru honorer itu pun bercerita bahwa dirinya telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengikuti tes PPPK.

"Pengabdian 13 tahun tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan," katanya.

"Padahal berangkat Jambi ongkos dipinjam ndak samo jugo tes," imbuhnya tersedu-sedu.

Terkait ini, anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh Fadli Sudria turut berkomentar.

Dirinya meminta Pemerintah Daerah Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh segera menanggapi persoalan tersebut.

"Saya sebagai perwakilan rakyat akan terus mamantau hal ini, dan akan membantu mereka yang merasa dicurangi atas hasil PPPK," jelasnya.

Ia melanjutkan, jika dugaan kecurangan dalam seleksi PPPK terbukti benar artinya sudah zalim dan harus diusut tuntas.

"Saya akan pantau dan jika hal ini terbukti benar, berarti harus diusut tuntas, tidak boleh hal seperti ini didiamkan," tutupnya, dilansir dari TribunJambi.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sungai Penuh, Nina Pastian mengatakan, bahwa hasil tes PPPK semua sudah sesuai aturan.

"Nanti kami siap menampung peserta yang ingin bertanya," ungkap Nina, dikutip dari TribunJambi, Minggu (24/12/2023).

"Atau kalau bisa dan lebih jelas langsung bertanya ke Kemendikbud, nanti kami fasilitasi," imbuhnya.

Nina juga menyatakan, bahwa seleksi penerimaan PPPK merupakan agenda nasional.

Hal tersebut, kata Nina, sudah berdasar aturan yang ditetapkan dan melalui sistem dari BKN dan Kemendikbud.

"Sedikit saja kami merubah angka otomatis sistem pusat tidak bisa memproses dan menolaknya termasuk juga untuk pengusulan NIP nanti kami melampirkan semua data, nilai dan bukti lain," tuturnya.

"Jika tidak sesuai otomatis NIP tidak akan keluar," pungkasnya.

#BeritaViral

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul SOSOK Epi, Guru Honorer yang Nangis Tak Lolos PPPK Meski Ngaku Nilainya Tinggi: Telah Dibutakan Uang,

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved