37 Bencana Alam Terjadi di Kabupaten Purwakarta selama November, Ada 1 Keluarga yang Mengungsi

Dari total 37 kejadian bencana, jenis bencana alam itu meliputi 1 angin puting beliung, 5 tanah longsor, 6 kekeringan, dan 25 kejadian bencana lain.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Jalan di Desa Linggamukti, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, mengalami kerusakan akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut, Rabu (6/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan 37 bencana alam terjadi di sejumlah daerah sekitar Purwakarta selama November 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, mengimbau agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam pada musim hujan seperti saat ini.

"Selama bulan November tahun ini, bencana alam terjadi di 13 kecamatan," kata pria yang akrab di panggil Abah Erlan itu kepada Tribunjabar.id, Jumat (8/12/2023).

Di antaranya terjadi di Kecamatan Sukasari, Plered, Sukatani, Darangdan, Pondoksalam, Pasawahan, Purwakarta Kota, Babakancikao, dan Bungursari.

Selain itu, kata dia, bencana alam terjadi di Kecamatan Kiarapedes, Bojong, Wanayasa, dan di Kecamatan Cibatu.

Dari total 37 kejadian bencana, jenis bencana alam itu meliputi 1 angin puting beliung, 5 tanah longsor, 6 kekeringan, dan 25 kejadian bencana alam lainnya.

Sesuai dengan pendataan BPBD Purwakarta, bencana alam itu berdampak terhadap kerusakan di berbagai sektor, seperti kerusakan rumah milik warga dan tempat ibadah, ambruknya tempat penimbunan terbuka (TPT), serta amblesnya beberapa titik jalan.

Akibat bencana alam itu, 199 keluarga atau sekitar 96 jiwa terkena dampak. Bahkan ada tiga orang yang luka-luka dan satu keluarga mengungsi.

Adapun yang paling diantisipasi, lanjut dia, itu bencana alam longsor dan pergerakan tanah.

Untuk tanah longsor sendiri, hasil pemetaan jajarannya itu berpotensi terjadi di semua kecamatan yang ada.

Hanya saja, dari 192 desa/kelurahan yang ada di 17 kecamatan itu terbagi menjadi dua kelas.

Yakni, sebanyak 38 desa masuk dalam kelas risiko longsor sedang, serta 154 termasuk ke kelas risiko rendah.

"Yang tinggal di perbukitan dan dekat dengan bantaran aliran sungai atau tebing ini juga berhati-berhati, karena memang saat ini intensitas hujan sudah cukup tinggi, terlebih wilayah Kiarapedes, Bojong, Pondoksalam kemudian juga kita mewaspadai pergeseran tanah di Panyindangan dan Tegalwaru," ujar Abah Erlan.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada pengguna jalan untuk lebih hati-hati mengingat saat ini Kabupaten Purwakarta sudah dilanda hujan disertai dengan angin kencang.

"Bisa saja terjadi pohon runtuh. Selain itu diimbau kepada masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraan di bawah pohon besar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved