Kisah Haru di Balik Tukang Rongsokan Suapi Anak di Bawah Gapura yang Bikin Dedi Mulyadi Menangis

Kang Dedi Mulyadi (KDM) dibuat menangis saat bertemu dengan seorang tukang rongsokan sedang menyuap

Editor: Ichsan
dok.pribadi
Kisah Haru di Balik Tukang Rongsokan Suapi Anak di Bawah Gapura yang Bikin Dedi Mulyadi Menangis 

TRIBUNJABAR.ID – Kang Dedi Mulyadi (KDM) dibuat menangis saat bertemu dengan seorang tukang rongsokan sedang menyuapi anak perempuannya di bawah gapura.

Dedi Mulyadi yang saat itu melintasi perbatasan Purwakarta-Subang melihat seorang bapak sedang menyuapi anak perempuannya di bawah gapura. Di sampingnya terdapat motor yang mengangkut banyak rongsokan.

Bapak tersebut bernama Mulyana sedangkan anaknya Selvia masih berusia 5 tahun. Sementara istri sekaligus ibu dari anaknya telah meninggal dunia sekitar 4 tahun lalu.

“Ini baru keliling cari rongsokan sampai ke Jakarta. Sudah dua bulan keliling cari rongsokan kemudian dijual. Setiap hari kita tidurnya di mana saja,” ujar Mulyana yang merupakan warga Ciasem Baru, Kabupaten Subang itu.

Kisah Haru di Balik Tukang Rongsokan Suapi Anak di Bawah Gapura, Bikin Dedi Mulyadi Menangis
Kisah Haru di Balik Tukang Rongsokan Suapi Anak di Bawah Gapura, Bikin Dedi Mulyadi Menangis

Mulyana mengaku punya rumah peninggalan orang tuanya di Ciasem Baru. Namun semenjak istrinya meninggal ia tak betah sehingga memilih berkelana bersama putri semata wayangnya itu.

Ia lebih memilih kerja mencari rongsokan karena mempunyai penyakit di kakinya yang tidak boleh terkena air. Sehingga ia tak bisa bekerja di kampung sebagai buruh tani.

“Anak nanti rencananya mau pesantren, jadi saya kerja bisa tenang ninggalinnya. Karena saya sayang banget dan gak bisa jauh dari anak,” katanya.

Pria kelahiran 1987 itu pernah terpikir untuk jualan kopi di Stadion Bekasi. Hanya saja saat itu Hape-nya hilang sehingga tidak bisa menghubungi keluarga untuk meminjam uang modal.

Melihat itu Dedi Mulyadi pun langsung terenyuh. Ia melihat Selvia seperti putri bungsunya sendiri Nyi Hyang Sukma Ayu. Berkali-kali Selvia dipeluk dan dicium oleh KDM seperti pada anaknya hingga tak terasa air mata pun jatuh.

Dedi Mulyadi pun meminta Mulyana untuk pulang ke Ciasem. Sebab bagaimanapun anaknya memerlukan kampung halaman, teman dan masa depan. Jangan sampai kehidupannya habis di jalan.

“Nanti saya akan komunikasi dengan Bu Kades Indah karena anak ini harus segera dilindungi, bagaimana pendidikannya untuk ke depan,” ujar KDM.

Di balik itu Dedi Mulyadi mengapresiasi Mulyana karena dengan sepenuh hati merawat anaknya. Bahkan ia sangat telaten menyuapi anaknya menggunakan sarung tangan plastik.

“Ke depan saya komitmen tidak boleh ada lagi rakyat seperti ini, gak boleh lagi. Negara harus hadir dan menjamin terutama untuk pendidikan anak-anak,” kata Dedi Mulyadi yang juga Caleg DPR RI Dapil VII (Purwakarta, Karawang dan Kabupaten Bekasi) nomor urut 1 dari Partai Gerindra itu.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved