Fokus di Ketenagakerjaan, Pemprov Jabar Lanjutkan Kerja Sama dengan GIZ Jerman, Kembangkan Ini
Bentuk konkret dukungannya adalah dengan tersedianya Proses Bisnis Penyiapan JMSC bekerja sama dengan Unpad untuk mengembangkan 14 fungsi LTSA
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat memperkuat kerja sama dengan badan usaha milik Pemerintah Jerman Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit Gmbh (GIZ). Hal ini dilakukan melalui pertemuan di Bandung, Senin (4/12/2023).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Teppy Wawan Dharmawan, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk melanjutkan program kerja sama yang telah terjalin sebelumnya.
Tim GIZ melakukan peninjauan yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi program di Indonesia.
"Dukungan GIZ Indonesia dan ASEAN Office dimulai tahun 2020, dan merupakan milestone penting dalam mengembangkan dan membangun lembaga pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat yang disebut Jabar Migrant Service Center (JMSC)," kata Teppy.
Baca juga: Kabar Gembira untuk Warga Kota Bandung, Disnaker Hadirkan 4.000 Loker untuk yang Masih Menganggur
Bentuk konkret dukungannya adalah dengan tersedianya Proses Bisnis Penyiapan JMSC bekerja sama dengan Unpad untuk mengembangkan 14 fungsi Lembaga Terpadu Satu Atap (LTSA) yang disebut LTSA PMI.
Dengan adanya LTSA ini, pemerintah dapat menyediakan berbagai layanan yang terkoordinasi dan terintegrasi, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan hukum. Sehingga pekerja migran indonesia dapat memperoleh hak-hak mereka dengan lebih mudah dan cepat.
"Selanjutnya telah dilakukan pengembangan Sistem Navigasi yang disebut Sistem Informasi Jaringan Warga Jawa Barat Sejahtera atau (SI JU/SI Juara) sebagai sistem manajemen Jabar Migrant Service Centre berbasis elektronik dan dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat atas dukungan GIZ," kata Teppy.
GIZ melalui Unpad juga menyusun Modul Top 10 Job Position dan ToT Peningkatan Kapasitas SDM Penempatan Tenaga Kerja, di antaranya caregiver, nurser, housekeeper, desainer multimedia, web developer dan cyber security, yang saat ini jabatan tersebut diminati dan dibutuhkan oleh negara penempatan.
"Kemudian GIZ juga memfasilitasi Kaji Banding Sistem Pelindungan di Negara Filipina sebagai sesama Pengirim Pekerja Migran. Saat ini GIZ sedang melakukan proses Scoping dengan tujuan monitoring dan evaluasi program yang sudah berjalan dan mempersiapkan keberlanjutan kolaborasi dengan Disnakertrans Provinsi Jabar," katanya.
Ia mengatakan Jerman memiliki kepercayaan yang cukup tinggi pada Indonesia khususnya Jabar.
Hal itu, seiring dengan kiprah BJ Habibie saat di Jerman dan hadirnya PT Dirgantara Indonesia di Kota Bandung.
Baca juga: Disnaker Kabupaten Bandung Jamin Aspirasi Serikat Pekerja Diperhatikan Bupati Bandung
"Tadi diceritakan, Jerman punya riwayat baik. Disebut BJ Habibie, itu memberi kesan yang cukup mendalam pada WNI. Sekarang buat kita, untuk dorong apa yang kita harapkan dan siapa yang bisa kesana," ujar Teppy.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Barat
pemerintah Jerman
Teppy Wawan Dharmawan
Bandung
LTSA
Pelatih Persib Bandung Blak-blakan Bisa Datangkan 4 Bintang Jelang Penutupan Bursa Transfer |
![]() |
---|
Bek Persib Bandung Keracunan Makanan, 8 Pemain Absen pada Latihan Pertama Setelah Batal Lawan Borneo |
![]() |
---|
Menteri PKP Maruarar Sirait Serahkan Kunci Rumah Hasil Renovasi Program Gotong Royong di Bandung |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Kunjungi Kopo Bandung: Minta Permukiman Perkotaan Ditata, Siapkan Rp 2,5 Miliar |
![]() |
---|
Momen Dedi Mulyadi Temui Pedagang Mi Ayam Korban Demo di Bandung, Beri Rp10 Juta Agar Kembali Jualan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.