Kelurahan Pasirjati Jadi Pilot Project Nyamuk Wolbachia, Lurah: Informasi Medsos Pengaruhi Warga

Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung menjadi salah satu kelurahan yang menjadi pilot project penyebaran nyamuk jenis wolbachia

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD NANDRI PRILATAMA
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian. Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung menjadi salah satu kelurahan yang menjadi pilot project penyebaran nyamuk jenis wolbachia. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung menjadi salah satu kelurahan yang menjadi pilot project penyebaran nyamuk jenis wolbachia.

Kementerian Kesehatan pun informasi bakal menyebarkan 60 ribu telur nyamuk wolbachia ke Kota Bandung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian sempat menyebut empat kelurahan lainnya di Ujungberung yang menjadi pilot project ialah kelurahan Pasanggrahan, Kelurahan Pasirendah, Kelurahan Cigending, dan Kelurahan Pasirwangi.

"Pemerintah Kota Bandung sudah mengimplementasikan inovasi wolbachia ke dalam telur-telur nyamuk aedes aegypti di Ujungberung, apalagi kecamatan ini termasuk dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung pada 2022, sehingga dijadikan pilot project wolbachia di Kota Bandung," ujarnya.

Lurah Pasirjati, Agus Mulyana mengatakan di wilayahnya ini baru sebatas menentukan titik (orangtua) asuh. Namun, sampai saat ini ember dan telur nyamuk belum ditempatkan.

"Orangtua asuh itu, kepala keluarga yang nanti dijadikan titik penempatan ember dan telur nyamuk wolbachia. Mereka sudah didata dan bersedia untuk ditempati telur nyamuk itu. Ada 214 KK dari 14 RW," ujarnya saat dihubungi, Jumat (24/11/2023)

Dia pun mengaku, sebelum adanya informasi-informasi di media sosial terkait program ini, pada dasarnya masyarakat maupun kader sangat antusias.

Tapi, setelah beredar informasi di medsos banyak pertanyaan dari warga soal polemik program ini.

"Saya kurang tahu apakah isu-isu itu benar atau tidak. Tapi, setidaknya informasi itu sedikit banyak mempengaruhi warga. Informasi dari kecamatan, penempatan ember itu akan dihadiri langsung Menkes yang rencananya pada 20 November lalu, tapi diundur dan belum tahu kapan," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved