Waspada, DBD Kembali Merebak di Bandung saat Kemarau Basah, Tembus hingga 1.653 Kasus

Dinas Kesehatan Kota Bandung pun terus melakukan pencegahan dengan berbagai cara agar jumlah kasus DBD bisa ditekan

Kolase istimewa
NYAMUK DBD - Ilustrasi Nyamuk (kiri) dan Petugas saat melaksanakan fogging untuk memberantas nyamuk yang menyebarkan DBD di Mapolsek Palasah, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Kamis (7/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung, kembali merebak pada 2025 ini akibat faktor lingkungan yang banyak terdapat genangan air setelah turun hujan.

Dinas Kesehatan Kota Bandung pun terus melakukan pencegahan dengan berbagai cara agar jumlah kasus DBD bisa ditekan dan tidak meningkat dari tahun sebelumnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, pada 2024 jumlah kasus DBD mencapai 7.680, sedangkan pada periode Januari-Juni 2025 sudah tembus 1.653 kasus.

Baca juga: Lucky Hakim Ingatkan Warga Kasus DBD Sedang Tinggi di Indramayu: Sudah Ada Korban Meninggal 2 Orang

"Baru sepertiganya (jumlah DBD), cuma memang yang harus diwaspadai kan tahun ini cuaca seperti ini kemarau basah itu berpotensi, sangat berpotensi meningkatkan kasus DBD," ujarnya saat ditemui di Kiara Artha Park, Rabu (2/7/2025).

Kondisi kemarau basah yang menyebabkan ada genangan air dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti, sehingga masyarakat harus lebih aktif dalam upaya pemberantasan nyamuk itu.

"Karena tempat-tempat perlindungan nyamuk jadi banyak. Makanya sepanjang tahun ini kita harus waspada semua terkait kasus DBD," kata Anhar.

Ia mengatakan, untuk pencegahan penyebaran DBD, pihaknya sudah menyiapkan strategi penanggulangan dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), fogging dan menjalankan program Wolbachia.

"Tapi yang terbaik sebenarnya PSN, pemberantasan sarang nyamuk. Dan pemberantasan sarang nyamuk itu kuncinya adalah keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan 3M," ucapnya.

Kemudian masyarakat juga diharapkan dapat terlibat berkontribusi melaksanakan gerakan satu rumah satu jumantik untuk memantau jentik nyamuk.

Baca juga: DBD Mulai Menghantui Indramayu, Desa Tugu di Indramayu Langsung Di-fogging

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk DBD itu dari mulai pencegahan preventif dan promotif, termasuk juga untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit.

"Yang paling besar anggaranya pasti untuk pelayanan kesehatan. Kita sudah menjamin 99,8 persen mungkin warga Kota Bandung bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk penderita DBD," kata Anhar.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved