Nyamuk Wolbachia di Bandung

Nyamuk Wolbachia Mampu Menekan Kasus DBD, Tapi Diduga Berpotensi Menyebabkan Penyakit Kaki Gajah

Kementerian Kesehatan mengirimkan sekitar 60 ribu telur nyamuk jenis aedes aegypti wolbachia yang disebarkan di Kecamatan Ujungberung

|
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Darajat Arianto
ISTIMEWA
ilustrasi nyamuk. Kementerian Kesehatan mengirimkan sekitar 60 ribu telur nyamuk jenis aedes aegypti wolbachia yang disebarkan di Kecamatan Ujungberung, Kelurahan Pasanggrahan untuk menjadi lokasi kembang biak nyamuk yang dapat menekan kasus demam berdarah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Kesehatan mengirimkan sekitar 60 ribu telur nyamuk jenis aedes aegypti wolbachia yang disebarkan di Kecamatan Ujungberung, Kelurahan Pasanggrahan untuk menjadi lokasi kembang biak nyamuk yang dapat menekan kasus demam berdarah.

Hal ini pun menuai pro dan kontra di masyarakat karena awamnya informasi apa itu nyamuk jenis aedes aegypti wolbachia.

Dalam program Tribun Health, Dosen Universitas Santo Borromeus, Yura Witsqa Firmansyah, S.KM., M.Kes mengatakan rasa khawatir ini pun wajar terjadi dan sebenarnya hal ini baik dengan catatan secara akademis, penelitian ini harus dilakukan lebih lanjut.

"Bakteri wolbachia ini sudah ada sejak tahun 1924 dan sudah teridentifikasi sejak lama, bakteri ini alamiah ada di dalam tubuh serangga," ujarnya di Studio Tribun Jabar, Jalan Sekelimus Utara No 2-4, Kamis (23/11/2023).

Nyamuk aedes aegypti wolbachia ini sebelumnya telah diuji coba di Yogyakarta dan bisa menurunkan kasus DBD sebanyak 70 persen.

Baca juga: Sedang Heboh, Apa Itu Nyamuk Wolbachia yang Disebut Jadi Penanganan Kasus DBD? Simak Penjelasannya

Namun Yura mengatakan kehadiran nyamuk ini memang baik, dengan catatan apa benar penurunan kasus ini karena adanya nyamuk wolbachia atau lingkungannya yang memang jadi lebih baik.

Berbeda halnya dengan Bali yang menolak dengan kehadirkan nyamuk wolbachia ini karena belum mengetahui bagaimana dampak panjang dari kehadirannya.

"Bali wajar menolak karena nyamuk wolbachia ini di dalam penelitian 1998 menyebutkan nyamuk wolbachia bisa berinteraksi dengan agen penyakit cacing filaria, penyebab kaki gajah," ujar Yura.

Ia menyebutkan jika nyamuk wolbachia ini memang tidak ada lagi virus dengue yang menyebabkan DBD, tetapi bisa tetap menularkan infeksi kaki gajah.

"Ya ini kan namanya virus, mutasi genetik perkembangan biaknya cepat. Ketika berinterkasi dengan wolbachia ada potensi seperti itu jadi wajar khawatir," ujarnya.

Berbagai kabar hoaks lain pun beredar di masyarakat termasuk ada yang menyebutkan bisa membawa dna genetik dari orang LGBT.

"Kabar ini salah besar, nggak bisa nyamuk ambil dna orang LGBT. LGBT itu bukan penyakit kelainan genetik kromosom, jadi nggak bisa menularkan ke orang," kata Yura.

Baca juga: Apa Sebenarnya Nyamuk Wolbachia yang Jadi Pro-Kontra? Bisa Perpendek Umur Nyamuk hingga 50 Persen

Nyamuk wolbachia ini semakin ramai karena banyaknya kabar hoax dan masyarakat menjadi terpengaruh.

Menurut Yura secara akademisi, kehadiran nyamuk wolbachia ini bagus karena bisa menekan perkembangan virus sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan catatan tetap dalam pengawasan pemerintah. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved