Kasus Subang Terungkap

"Satu Per Satu" Kata Polisi soal Dugaan TPPU di Yayasan Kasus Subang, Kini Aliran Dana Diselidiki

Direskrimum Polda Jabar masih terus menyelidiki Yayasan Bina Prestasi Nasional, milik tersangka kasus Subang, Yosep hidayah.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Tribunjabar.id
Direskrimum Polda Jabar masih terus menyelidiki Yayasan Bina Prestasi Nasional, milik tersangka kasus Subang, Yosep hidayah. 

TRIBUNJABAR.ID - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) masih terus menyelidiki Yayasan Bina Prestasi Nasional, milik tersangka kasus Subang, Yosep hidayah.

Yayasan tersebut menjadi salah satu sorotan kepolisian karena muncul dugaan bahwa pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada 18 Agustus 2023 itu dilatarbelakangi motif yayasan.

Oleh karena itu, tim Polda Jabar pun kini menelusuri aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Pendidikan Menengah Universal  (BPMU) milik yayasan tersebut.

"Kita akan komunikasi dengan bank untuk membuka buku rekening sekaligus aliran ke mana," ujar Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Senin (30/10/2023).

Terkait adanya dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang mengalir ke yayasan, Surawan memastikan pihaknya akan menyelidiki secara menyeluruh.

"Belum, satu per satu," katanya. 

Penyidikan Terakhir

Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jabar telah memeriksa sejumlah pengurus dan memblokir empat rekening yayasan.

"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS. Ini sedang kami selidiki arahnya ke mana," ujar Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).

Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat diwawancarai tentang perkembangan kasus Subang di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat diwawancarai tentang perkembangan kasus Subang di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023). (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

Baca juga: "Setiap Orang Pasti Curiga" Kata Yoris Soal Tudingan Terlibat Kasus Subang, Yakin Tak Bersalah

"Kami juga melakukan blokir beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS dan BPMU," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya data siswa yang fiktif tercatat di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Berdasarkan temuan-temuan kami di TKP dan tempat keluarga, ada beberapa data siswa yang fiktif," katanya.

Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan BPMU.

Dari pemeriksaan terhadap yayasan tersebut, kata Surawan, penyidik kemudian mendalami motif pelaku menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.

"Kami dalami motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved