Kasus Subang Terungkap

Kasus Subang Siang Ini, Polda Jabar Periksa Aliran Dana Yayasan Sekolah Milik Yosep

Kombes Surawan mengaku bakal berkoordinasi dengan pihak bank untuk membuka buku rekening milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Dwiki MV
Kondisi sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). polisi kini tengah menulusuri aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Yayasan Bina Prestasi Nasional, milik Yosep Hidayah salah satu tersangka. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) masih menyelidiki motif para tersangka kasus Subang membunuh Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) pada 18 Agustus 2021, di Kabupaten Subang.

Setelah menetapkan lima orang tersangka dan mengulang olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi kini tengah menulusuri aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Yayasan Bina Prestasi Nasional, milik Yosep Hidayah salah satu tersangka.

Yayasan tersebut diketahui dikelola oleh anak dan istri Yosef, yakni Yoris, Tuti dan Amalia. 

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengaku bakal berkoordinasi dengan pihak bank untuk membuka buku rekening milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Termasuk untuk mengetahui kemana saja aliran dan BOS yayasan tersebut.

"Kita akan komunikasi dengan bank untuk membuka buku rekening sekaligus aliran ke mana," ujar Surawan, Senin (30/10/2023).

Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat diwawancarai tentang perkembangan kasus Subang di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat diwawancarai tentang perkembangan kasus Subang di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023). (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

Pihaknya pun masih mendalami apakah Yayasan tersebut dijadikan sebagai alat untuk tindak pidana pencucian uang atau tidak.

Surawan memastikan bakal menyelidiki semuanya satu persatu.

"Belum, satu per satu," katanya. 

Baca juga: Daftar Nama Korban Miras Maut di Subang, Pengoplos Miras Kabur, 10 Orang Meninggal, 4 Orang Kritis

Yoris Juga Dicurigai

Kecurigaan terhadap Yoris mengarah imbas terungkapnya fakta baru soal yayasan yang dikelolanya dan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Selama pengungkapan kasus Subang bergulir, harta dan yayasan kerap dicurigai sebagai motif dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.

Yosef dituding ingin mengambil alih yayasan setelah pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi.

Ini adalah alasan Yoris mendadak merekrut kuasa hukum saat kasus Subang tengah bergulir.
Ini adalah alasan Yoris mendadak merekrut kuasa hukum saat kasus Subang tengah bergulir. (YouTube Diskursus Net)

Hal itu berdasarkan pengakuan Yoris yang menyebut Yosef sempat ingin mencairkan dana yayasan.

Pernyataan Yoris tersebut seolah-olah memojokkan Yosef.

Belakangan tim kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat menyinggung sosok Yoris dalam kasus Subang.

Menurut Rohman, justru Yoris yang selama ini menguasai harta dan kekayaan Tuti dan Amalia.

Rohman Hidayat menyebut, rumah TKP merupakan milik Tuti sekarang dikuasai Yoris.

"Itu TKP dikuasai Yoris sekarang, pak Yosef enggak megang itu kunci TKP," ungkap Rohman Hidayat dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Rohman menyebut Yosef tidak bisa sama sekali masuk ke rumah mendiang istri dan anaknya tersebut.

Hal itu lantaran seluruh aset korban dipegang Yoris selama ini.

"Tempat itu (rumah Tuti dan Amalia) diklaim sama Yoris hari ini, dikuasai sama Yoris. Waktu saya sempat mau main ke sana sama Pak Yosef sebulan yang lalu setelah kami ziarah kubur, kami enggak bisa masuk karena kuncinya dipegang Yoris," ungkap Rohman.

Kendati demikian, Rohman mengaku tidak tahu maksud dan tujuan Yoris mengendalikan harta mendiang Tuti dan Amalia.

Rumah yang jadi TKP pembunuhan dua tahun lalu itu pun kini tak berpenghuni.

"Intinya dikuasai sama Yoris hari ini, ditempati juga enggak," ujar Rohman.

Selain rumah, Yoris juga kini telah menjadi pemimpin alias Kepala Sekolah di yayasan sekolah milik Yosef.

Yoris Diperiksa Dinas Soal Yayasan

Sebelumnya Yoris merupakan salah satu saksi dalam pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Pria bernama lengkap Yoris Raja Amarullah ini disebut-sebut bakal terseret jadi tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan Yoris juga disebut bakal terjerat kasus Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan oleh Yosef Hidayah.

Sebab setelah adanya 5 tersangka yang ditetapkan oleh Polda Metro Jaya, yayasan milik Yosef kini makin disorot.

Yayasan itu juga dianggap sebagai motif utama Yosef tega membunuh istri dan anaknya.

Sebelum meninggal dunia, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menguasai yayasan tersebut.

Keduanya menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan.

Sementara Yoris menjabat sebagai ketua yayasan.

Dari yayasan tersebut, keluarga mereka pun tampak hidup mewah.

Tuti memiliki mobil Toyota Alphard, yang selama ini sering dikendarai oleh Yoris.

Kemudian Amel juga memiliki mobil Toyota Yaris.

Di samping itu, kehidupan Yosef dan istri mudanya, Mimin justru sederhana.

Yosef pun kesehariannya diberi jatah oleh Tuti dan tidak bebas mendapat uang yayasan.

Padahal setiap tahunnya, Tuti, Amel, dan Yoris menguasai uang Rp 1,3 M per tahun dari yayasan.

Hal itu dibongkar oleh mantan bendahara yayasan, Dedi.

Ia menuturkan, untuk SMP dan SMK di yayasan setiap tahunnya mendapat suntikan dana Rp 1.324.000.000 pada tahun 2021.

"Saya juga gemeter lihat uang itu," kata Dedi dilansir dari Youtube Heri Susanto, Minggu (29/10/2023).

Sebagai mantan bendahara, ia pun sempat mencurigai yayasan tersebut.

"Waktu dulu lagi PPKM, jadi dimanfaatkan, siswanya jadi banyak SMK jadi hampir 500 lebih," ungkap Dedi.

Menurut Dedi ada kemungkinan penyelewengan dana Yayasan yang dikelola Yoris.

Diketahui pada tahun 2021 itu, Yoris lah yang menjabat sebagai ketua yayasan.

Bukan tidak mungkin, Yoris juga ikut menikmati uang tersebut.

Apalagi saat ini keberadaan yayasan itu juga diduga ada penyelewengan dengan banyaknya siswa fiktif.

Menanggapi hal itu, Yoris pun mengaku siap memberikan klarifikasi.

"Silakan aja kok, ada pertanggung jawabannya," kata Kuasa Hukum Yoris, Leni Anggraeni dilansir dari Youtube Diskursus Net, Minggu.

Apalagi kata Leni, saat ini yayasan tersebut juga sudah tidak terurus.

Bahkan sudah tak ada lagi siswa yang mau bersekolah di sana.

"Sekarang juga sekolahnya sudah terbengkalai, tahun depan mungkin ditutup," jelasnya.

Yoris pun, kata Leni, sudah ada panggilan dari Dinas Pendidikan Subang.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved