Anak Perempuan Kelas 2 SD di Kuningan Alami Perundungan Hingga Luka-luka, Orang Tua Lapor ke Polda

Kuasa hukum orang tua korban, Ibnu Rohman, mengatakan, perundungan yang dialami anak kliennya itu terjadi pada November 2022.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Orang tua korban perundungan bersama kuasa hukumnya mendatangi Polda Jabar untuk membuat laporan. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang anak perempuan berusia 8 tahun di Kuningan, Jawa Barat, diduga menjadi korban perundungan teman-teman sekolahnya.

Kasus tersebut pun telah dilaporkan orang tua korban ke Polda Jabar lantaran korban, yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD), mengalami luka-luka dan trauma akibat perundungan yang dialaminya.

Kuasa hukum orang tua korban, Ibnu Rohman, mengatakan, perundungan yang dialami anak kliennya itu terjadi pada November 2022.

Korban, kata dia, dirundung tiga teman sekelasnya ketika kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Korban diduga didorong hingga terjatuh dan menderita luka memar pada bagian punggung serta pelipis.

"Luka fisik yang dialami oleh korban di bagian pelipis itu cukup memar, kemudian bagian punggung juga karena kan dilempar ya sama temen-temennya. Dilempar (didorong) dengan tangan kosong hingga kena meja," ujar Ibnu Rohman, Sabtu (28/10/2023).

Sebenarnya, kata dia, korban sering dirundung oleh teman-temannya hingga terparah saat korban didorong hingga mengalami luka memar.

Orang tua korban, kata dia, sempat melakukan mediasi dengan orang tua ketiga pelaku, tapi tak membuahkan hasil memuaskan.

Pihaknya pun telah melayangkan surat somasi ke pihak sekolah yang dianggap melakukan pembiaran.

Namun, somasi tersebut tak kunjung direspons sehingga kliennya memutuskan mengambil jalur hukum.

"Kami sudah layangkan somasi sebelumnya ke pihak sekolah, tapi belum ada realisasi dari pihak sekolah," katanya.

Orang tua korban berinisial MI menambahkan, mulanya anaknya tak berani menceritakan peristiwa yang dialaminya karena diancam para pelaku.

Namun, setelah dibujuk, akhirnya korban mau bercerita.

"Ancamannya kayak gak diajakin (ditemenin), nanti besok kamu gak diajakin lagi loh, gitu. Jadi anak aku ketakutan," ujar MI.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved