Israel masih Gempur Palestina, Semua RS di Gaza Ditutup lantaran Pasokan Bahan Bakar Menipis

Di dalam rumah sakit, peralatan penting seperti ventilator, monitor, pompa infus, dan inkubator neonatal tidak dapat digunakan tanpa aliran listrik.

Dawood NEMER / AFP
Orang-orang memeriksa kerusakan di rumah sakit Ahli Arab di Gaza tengah pada 18 Oktober 2023, menyusul serangan yang menghancurkan rumah sakit itu sehari sebelumnya yang menewaskan ratusan orang. Israel dan Palestina saling menyalahkan atas insiden tersebut, yang dikecam oleh Presiden AS Joe Biden yang "marah dan sangat sedih" saat dalam perjalanan ke Timur Tengah. 

Militer Israel menuduh Hamas menimbun bahan bakar, dengan mengunggah foto satelit yang menunjukkan selusin tangki bahan bakar di dalam Jalur Gaza, yang menurut Israel, mengandung 500.000 liter bahan bakar.

Baca juga: Ahmad Heryawan Ajak Umat Islam Berpihak pada Bangsa Palestina: Kedok Israel Terbongkar!

Mereka bahkan mengejek Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) yang mengunggah kekhawatiran mereka karena sulitnya bahan bakar ini.

Militer Israel mengatakan, UNRWA sebaiknya meminta bahan bakar yang mereka butuhkan itu ke Hamas.

“Tangki bahan bakar ini berada di dalam Gaza. Mereka mengandung lebih dari 500.000 liter bahan bakar. Minta kepada Hamas apakah Anda dapat memilikinya,” kata IDF di Twitter, disertai dengan foto satelit dari selusin objek di dekat Rafah.

Hingga kemarin, 6.000-an warga Palestina di Gaza tewas menyusul gempuran Israel yang terus menerus ke Gaza sejak serangan Hamas ke Israel, 7 Oktober lalu.

Lebih dari 700 di antaranya, tewas dalam 24 jam terakhir.

Militer Israel mengatakan mereka menyerang lebih dari 400 target Hamas dan membunuh puluhan anggota Hamas, Selasa (24/10).

"Serangan udara Israel yang meluas dengan cepat di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 700 orang dalam satu hari terakhir ketika fasilitas medis di seluruh wilayah terpaksa ditutup karena kerusakan akibat bom dan kurangnya pasokan listrik," kata Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina kepada Al Jazeera.

Ashraf Al-Qidra mengatakan ini adalah jumlah kematian tertinggi dalam 24 jam dalam dua minggu pemboman Israel.

(tribunnetwork/widya lisfianti/pravitri retno/hasiolan eko/yunita rahmayanti)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved