Murid SD di Bandung Barat Keracunan

Lagi-lagi Kasus Keracunan di Jabar, di Cianjur Gara-gara Nasi Liwet, di Bandung Barat Karena Yoghurt

Dua kasus keracunan massal sedang melanda Jawa Barat setelah beberapa kasus lain terjadi belakangan ini.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
Istimewa
Sejumlah murid SDN 1 dan SDN 2 Cimerang yang keracunan akibat jajan yogurt mendapat perawatan di sekolahnya Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Rabu (11/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dua kasus keracunan massal sedang melanda Jawa Barat setelah beberapa kasus lain terjadi belakangan ini.

Sebelumnya dua warga meninggal di Tasikmalaya dan Garut setelah keracunan sate Jebred.

Belasan orang di Garut mengalami keracunan massal setelah mengkonsumsi sate jebred, dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Peristiwa keracunan tersebut terjadi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (9/10/2023) malam.

Korban meninggal dunia merupakan warga Garut dan warga Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Setelah kasus keracunan sate Jebred di Garut dan Tasik, muncul kasus keracunan di dua tempat sekaligus yakni di Cianjur dan Bandung Barat.

Proses pemakaman korban keracunan setelah mengkonsumsi sate jebred, Rabu (10/10/2023). Korban bernama Cecep (48) warga Desa Suka murni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Proses pemakaman korban keracunan setelah mengkonsumsi sate jebred, Rabu (10/10/2023). Korban bernama Cecep (48) warga Desa Suka murni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Dok. Polsek Cilawu)

Beruntung tidak ada korban meninggal.

Di Cianjur

Sejumlah warga di Kampung Cibening RT 04/03, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur dilaporkan mengalami gejala pusing, mual, dan muntaber. 

 Para warga yang mengalami gejala keracunan tersebut, diduga usai menyantap nasi liwet dalam acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). 

Baca juga: Dinkes Cianjur Sebut 12 Warga Keracunan Nasi Liwet Dirawat di Puskesmas Cibeber, Ada yang Pingsan

Camat Cibeber Indra Sunggara membenarkan adanya sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan makanan.

"Berdasarkan informasi yang diterima ada delapan warga sudah dibawa ke Puskemas terdekat untuk mendapatkan penanganan dan perawatan medis," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (13/10/2023). 

Sejumlah warga tersebut lanjut dia, mengalami gejala pusing, mual hingga muntaber diduga setelah menyantap nasi liwet bersama. 

"Informasinya makan nasi liwet. Namun kita tunggu dulu saya hasil pemeriksaan dari Dinkes Cianjur," katanya. 

Nasi Liwet
Nasi Liwet (Dok. Nasi Liwet Saung Eurih)

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Layla Yahya, mengatakan, Dinkes Cianjur saat ini tengah melakukan penelusuran mengenai penyebab warga Desa Kanoman diduga keracunan.

"Saat ini Dinkes Cianjur belum dapat menjelaskan sebabnya, masih dalam investigasi," ucapnya.

Keracunan di Bandung Barat

Polisi langsung melakukan penyelidikan kasus keracunan yang dialami 20 siswa SDN 1 dan SDN 2 Cimerang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Seperti diketahui, sebanyak 20 siswa tersebut keracunan diduga akibat mengonsumsi minum yoghurt di sekolah pada Rabu (11/10/2023).

Akibat kejadian itu mereka mengalami gejala mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit perut.

Kapolsek Padalarang Kompol Darwan, mengatakan terkait kasus keracunan di SD tersebut pihaknya sudah mengamankan para pedagang yoghurt tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Padalarang.

Baca juga: Update Puluhan Murid SD di Bandung Barat Keracunan Yoghurt, Sebagian Besar sudah Pulih

"Untuk terduga penjual (yoghurt) sudah kita amankan, kemarin yang diamankan itu ada empat orang. Tapi kita masih mendalami lebih jauh lagi," ujarnya saat ditemui di Lapangan Brigif, Kota Cimahi, Kamis (21/10/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Darwan, mereka yang diamankan itu biasa berjualan di sekitar sekolah tersebut dan saat ini semua keterangannya masih terus didalami.

Dalam penyelidikan tersebut, pihaknya mendalami soal asal muasal yoghurt yang dijual oleh pedagang tersebut sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan itu karena harus menunggu hasil uji laboratorium.

"Kami masih mendalami lebih jauh, kira-kira barang itu (yoghurt) didapatkan dari mana, kemudian dijual harga berapa dan sebagainya. Sekarang kita masih menunggu hasil lab dari Dinas Kesehatan," kata Darwan.

Sementara terkait proses hukum bagi pedagang yoghurt tersebut hal itu tergantung dari hasil sampel yang diuji di laboratorium, sehingga pihaknya enggan berspekulasi lebih jauh karena hingga saat ini hasilnya belum keluar.

"Intinya kita masih mendalami, tidak berandai-andai tapi masih nunggu kira-kira hasilnya (uji sampel) seperti apa," ucapnya.

Baca juga: Murid SD yang Keracunan Yoghurt Diminta Lapor, Disdik KBB Sebut Jangan Dianggap Masalah Ringan

Sedangkan untuk kondisi korban, Darwan memastikan semuanya sudah sembuh karena sesaat setelah kejadian mereka langsung ditangani petugas medis Puskesmas Padalarang.

"Kemarin gak ada yang masuk rumah sakit, kemarin kita hubungi petugas puskesmas dan langsung datang, terus ditangani di situ akhirnya kondisinya stabil dan mereka dipulangkan ke rumah," kata Darwan.(Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi. )

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved