Murid SD di Bandung Barat Keracunan
Yoghurt yang Diduga Bikin Puluhan Murid SD di Bandung Barat Keracunan Lebih Murah dari Harga Pasaran
Jajanan tersebut terbilang produk baru yang dijual kepada para siswa kerena sebulan terakhir tidak ditemukan siswa membeli minuman tersebut.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Yoghurt yang diduga menyebabkan 21 siswa SDN 1 dan SDN 2 Cimerang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan ternyata produk baru.
Minuman berkemasan ini dijual oleh warga di sebuah warung dekat sekolah, kemudian dibeli dan dikonsumsi puluhan warga hingga akhirnya mereka mengalami gejala mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit perut.
Wali Kelas VI SDN 1 Cimerang, Neneng Rostikawati mengatakan, jajanan tersebut terbilang produk baru yang dijual kepada para siswa kerena sebulan terakhir tidak ditemukan siswa membeli minuman tersebut.
"Yoghurt baru dijual sejak hari Senin kemarin, bahkan cucu saya sempat beli dan muntah-muntah. Tapi waktu itu saya belum sadar kalau penyebabnya dari minuman tersebut," ujarnya di SDN 1 Cimerang, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Tiga dari 21 Murid SD di Bandung Barat yang Keracunan Minuman Belum Bisa Sekolah, Tetap Dipantau
Berdasarkan keterangan dari para siswa, kata Neneng, yoghurt itu ternyata dijual kepada siswa dengan harga di bawah pasar yakni Rp 2.000 per kotak, sedangkan di pasaran, harganya antara Rp 7.000-8.000 per kotak.
"Harganya lebih murah, pantas, anak banyak yang mau beli minuman itu. Kalau di minimarket kan harganya lebih mahal ya," kata Neneng.
Sebelumnya, Kapolsek Padalarang Kompol Darwan, mengatakan terkait kasus keracunan di SD tersebut pihaknya sudah mengamankan para pedagang yoghurt tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Padalarang.
"Untuk terduga penjual (yoghurt) sudah kita amankan, kemarin yang diamankan itu ada empat orang. Tapi kita masih mendalami lebih jauh lagi," ucap Darwan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Darwan mereka yang diamankan itu biasa berjualan di sekitar sekolah tersebut dan saat ini semua keterangannya masih terus didalami.
Dalam penyelidikan tersebut, pihaknya mendalami soal asal muasal yoghurt yang dijual oleh pedagang tersebut sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan itu karena harus menunggu hasil uji laboratorium.
"Kami masih mendalami lebih jauh, kira-kira barang itu (yoghurt) didapatkan dari mana, kemudian dijual harga berapa dan sebagainya. Sekarang kita masih menunggu hasil lab dari Dinas Kesehatan," kata Darwan.
Penyebab Murid SD di Bandung Barat Keracunan Masih Misterius, Yoghurt Tak Mengandung Bakteri & Racun |
![]() |
---|
Tak Mengandung Zat Kimia, Yoghurt yang Sebabkan 21 Siswa SD di Padalarang Keracunan Masih Diperiksa |
![]() |
---|
Lagi-lagi Kasus Keracunan di Jabar, di Cianjur Gara-gara Nasi Liwet, di Bandung Barat Karena Yoghurt |
![]() |
---|
Kasus Keracunan Murid SD di Bandung Barat Terjadi 2 Kali, Disdik Minta Sekolah Awasi Penjual Jajanan |
![]() |
---|
Tiga dari 21 Murid SD di Bandung Barat yang Keracunan Minuman Belum Bisa Sekolah, Tetap Dipantau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.