Surutnya Situ Cileunca Dimanfaatkan Jadi Kebun, Pasokan Air PDAM kepada Masyarakat Kian Berkurang
Situ Cileunca surut, debit airnya kini kurang dari 50 persen dari debit air saat normal. Bahkan kini banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Situ Cileunca surut, debit airnya kini kurang dari 50 persen dari debit air saat normal.
Bahkan kini banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan di sisi Situ Cileunca, yang sudah tak terendam air, digunakan untuk berkebun.
Kebunnya merupakan tanaman yang masa panennya relatif singkat.
Dengan menyusutnya debit air di Situ Cileunca, tentu berpengaruh terhadap pasokan air PDAM kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung.
Supervisor Humas PDAM Tirta Raharja, Harry Faizal, membenarkan kini debit air Situ Cileunca kurang dari 50 persennya saat normal.
"Dengan hal itu, sehingga terjadi penurunan kapasitas air baku," kata Harry, saat dihubungi tribun jabar, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: 60 Hari Tanpa Hujan, Air Situ Gede Tasikmalaya Surut Menjelma Padang Rumput: Sangat Disukai Sapi
Harry mengatakan, penurunan kapasitas air baku di Situ Cileunca, Situ Cipanunjang, Sungai Cisangkuy, Situ Lembang dan Sungai Cimahi akibat dari fenomena El Nino.
"Kondisi debit air baku Perumda Air Minum Tirta Raharja, memang mengalami penurunan kapasitas, sebesar 30 sampai 60 persen dari kapasitas normal," kata Harry.
Harry mengatakan, sehingga hal tersebut berdampak pada penurunan kapasitas produksi yang diolah di beberapa Instalasi pengolahan air, hingga suplai kepada masyarakat.
Harry mengaku, kini pihaknya telahengantisipasi kekurangan air bersih di tengah masyarakat, dengan melakukan rekayasa jaringan perpipaan.
"Kami atur jadwalnya ,dari 12 jam sekali, terus ada yang 8 jam, tergantung ketersediaan air bakunya di setiap jalur perpipaan ke setiap konsumen," kata Harry.
Sebab menurutnya, pelayanan setiap wilayah Tirta Raharja itu berbeda- beda.
"Antisipasi kami, dalam kekeringan tersebut, mengirimkan armada tangki air, terutama untuk yang kontur tanahnya di daerah diatas. Sehingga kalau tekanannya kurang, dan airnya drop, itu dikirim tangki," tuturnya.
Baca juga: Musim Kemarau, Kampung Inovasi IPB Subang Panen Raya Padi yang Melimpah, Capai 9-10 Ton per Hektare
Harry mengaku, di semua wilayah sudah sempat disuplai air dengan menggunakan tangki, karena kekeringan dan konturnya tinggi.
Kunjungi Pesantren di Bandung, Wamentan Dorong Pembentukan Lembaga Pelatihan Pertanian Terpadu |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Motor Ekonomi Desa, Wamentan: Serap Hasil Panen Lokal |
![]() |
---|
9 Pria Diduga Mata Elang Diamankan di Cileunyi Bandung, hanya Dihukum Bikin Surat Pernyataan |
![]() |
---|
Warung Nasi di Dekat Telkom University Bandung Terbakar, Pemilik Warung Alami Luka Bakar |
![]() |
---|
Puluhan Kendaraan di Kabupaten Bandung Terjaring Razia karena Masih Menunggak Pajak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.