'Ini Mak Saya Mau Mati Sedikit Lagi, Kirim Uang Cepat', Pesan Terakhir Korban Paspampres pada Ibu

Saat ditelepon, Fauziah tidak menjawab karena tidak mendengar panggilan telepon dari nomor ponsel Imam Masykur saat sedang dalam perjalanan.

Editor: Ravianto

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA -  Ibu almarhum Imam Masykur, Fauziah, menceritakan awal dirinya berkomunikasi dengan para tersangka penculik, penganiaya, dan pembunuh anaknya.

Awalnya, kata dia, adik Imam Masykur menelponnya setelah magrib.

Setelah ditelpon, ia kemudian dikirimi video penganiayaan terhadap almarhum Imam Masykur.

"Ibu nggak sanggup melihat video habis itu berselang beberapa menit ditelepon ke ibu," kata Fauziah usai menghadiri rekonstruksi kasus pembunuhan Imam Masykur di Mapomdam Jaya Jakarta pada Selasa (26/9/2023).

Saat ditelepon, Fauziah tidak menjawab karena tidak mendengar panggilan telepon dari nomor ponsel Imam Masykur saat sedang dalam perjalanan.

Menggunakan nomor Imam Masykur, kata dia, pelaku kemudian menelepon Fauziah untuk kedua kalinya.

Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023).
Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023). (DOKUMENTASI KELUARGA)

Saat itu, ia hanya menjawab singkat. 

Fauziah kemudian ditelpon untuk ketiga kalinya.

"Menelepon keempat, ibu (saya) yang nelepon ke sana diangkat sama tersangka," kata dia.

Dalam percakapan tersebut, kata Fauziah, pelaku mengancam dirinya.

Kalimat ancaman pertama yang disampaikan pelaku, kata Fauziah, adalah kalimat 'kirim uang kalau ibu sayang anak ibu, kirim uang'.

Mendengar hal tersebut, Fauziah mengiyakan akan mengirim uang ke para pelaku.

"Saya bilang ke mereka, iya saya kirim uang tapi anak ibu (saya) jangan dipukul lagi, sebab kami orang miskin nggak punya uang. Jangankan Rp50 juta, Rp1.000 pun nggak ada uang, tapi kami usahakan malam ini saya kirim uang'," kata Fauziah.

Fauziah kemudian mendengarkan kalimat ancaman lain yang disampaikan para pelaku kepadanya.

Pelaku, kata dia, mengancam apabila dirinya tidak mengirimkan uang maka Imam Masykur akan dibunuh dan dibuang ke sungai.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved