Buntut Terbakarnya TPA Sarimukti, Daya Tampungnya Berkurang 50 Persen, Meski Kembali Beroperasi

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah kembali beroperasi.

Istimewa
Kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

"Sampai saat ini kami sudah memeriksa seribu lebih warga yang terdampak kebakaran TPA Sarimukti. Hasil pendataan kita, total warga yang terkena ISPA itu ada 669 orang," ujarnya saat dihubungi, kemarin.

Ia mengatakan, warga yang mengalami gejala parah akibat ISPA itu hanya sedikit.

"Pasien yang gejalanya parah sejauh ini cuma empat orang, mereka dirujuk ke rumah sakit, tapi sekarang sudah sembuh, dan sisanya berobat jalan," kata Hernawan.

Selain banyak warga yang terkena ISPA, ujarnya, ada juga warga yang mengalami gejala bronchitis, sinusitis, disentri, hipertensi, gastritis, asma, batu dan, pilek karena terus menerus menghirup asap dari kebakaran TPA Sarimukti.

"Untuk jumlah warga yang mengalami gejala bronchitis, gastritis, disentri, itu ada 218 orang. Kemudian asma ada 16 orang, dan batuk pilek ada 11 orang," ucapnya.

Menurutnya, jika dilihat dari segi kesehatan seharusnya tumpukan sampah yang ada di TPA Sarimukti tersebut memang harus dibakar dengan panas 600 sampai 700 derajat agar kandungan polutannya bisa hancur.

"Tapi sebetulnya kalau sampah rumah tangga tidak disarankan untuk dibakar, karena cukup berbahaya bagi kesehatan manusia jika dihirup dan polutan mengendap di paru-paru," ujar Hernawan. (syarif abdussalam/hilman kamaludin)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved