Warga Rancasari Sambut Baik Operasi Pasar Beras Medium, Harapkan Bisa Terus Berjalan Sebulan Sekali

Warga Rancasari, Kabupaten Bandung, senang dengan langkah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung yang melaksanakan OP beras.

|
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Warga mengantre untuk membeli beras medium dalam operasi pasar yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Rancasari, Bandung, Selasa (19/9/2023). 

"Kami alokasikan 10 ton per kecamatan dari Bulog Cabang Bandung. Kami siapkan 300 ton se-Kota Bandung. Tapi melihat antusiasme masyarakat, kami cukup khawatir karena antreannya sudah panjang," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Pastikan Beras di Jabar Aman, Siapkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga

Dia menjelaskan, syarat pembeli di OP adalah warga ber-KTP Kota Bandung dan alamatnya harus sesuai dengan kecamatan setempat.

Untuk warga di luar kecamatan tidak akan diizinkan membeli komoditas di kecamatan lain.

"Karena ini akan digelar juga ke seluruh 30 kecamatan di Kota Bandung. Tujuan kami melakukan OP ini sebagai stabilisasi harga beras medium, mengendalikan inflasi, dan memberikan aksesibilitas kepada warga yang membutuhkan dengan harga lebih murah," katanya.

Dia menjamin, stok beras di Kota Bandung aman sampai dengan akhir tahun menjelang hari besar keagamaan.

"Sampai akhir tahun bisa dipastikan stok beras aman sebanyak 13 ribu ton. Terpantau sebagian besar komoditas lain juga mengalami penurunan harga, misalnya seperti telur yang sudah menurun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram," ucap Elly.

Untuk membantu menekan harga pokok, pihaknya juga akan menyelenggarakan pasar murah di 30 kecamatan dengan menjual berbagai komoditas pokok lainnya pada November 2023.

Baca juga: Harga Beras Naik, Diskoperindag Sumedang Bakal Gelar Operasi Pasar Murah

Dia mengungkapkan, faktor harga beras masih tinggi diakibatkan karena cuaca.

El Nino membuat sistem irigasi kering, mengakibatkan gagal panen dan tidak optimal. Lalu, ada kenaikan harga gabah kering giling dan gabah kering panen di daerah produsen.

"Sebagian besar wilayah se-Indonesia mengalami kenaikan harga beras. Dari 90 titik pantau kota di Indonesia, 86 kota mengalami kenaikan harga beras. Hanya empat kota yang tidak mengalami kenaikan," katanya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved