Kebakaran di TPA Sarimukti

Satu Bulan Terbakar, TPA Sarimukti Belum Sepenuhnya Padam, Helikopter Water Bombing Turun Lagi

pihaknya kembali menurunkan Helikopter Water Bombing dan berharap bisa turun hujan supaya kebakaran TPA Sarimukti bisa benar-benar padam.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Asap kebakaran membubung tinggi di atas TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama satu bulan tak kunjung padam dan hingga saat ini titik api terdeteksi masih tetap muncul.

Kondisi itu karena berdasarkan hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, masih terdapat kandungan gas metan yang tinggi di dalam tumpukan sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtias mengatakan, berdasarkan hasil penelitian tersebut kandungan gas metan di dalam tumpukan sampah tersebut nilai satuannya bervariatif.

"Jadi gas metan itu memang variatif, dia sudah terilis walaupun kami sebenarnya di TPA itu masang metan capture, tapi karena kondisinya (sampah) sudah sangat tinggi dan menumpuk, gas metan masih ada di situ," ujarnya saat ditemui di Cimahi, Selasa (19/9/2023).

Atas hal itu, kata Prima, di zona satu masih terdeteksi terdapat titik-titik api saat pihaknya melakukan pemantauan dengan menggunakan thermal drone, sehingga pihaknya terus melakukan penanganan dengan cara baru.

"Upaya penanganannya disemprot dengan foam plus lumpur, dan air. Kemudian kita juga padatian bikin parit untuk membatasi antara kawasan hutan dengan zona-zona yang lain," kata Prima.

Kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang belum bisa dipadamkan sepenuhnya hingga Minggu (10/9/2023).
Kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang belum bisa dipadamkan sepenuhnya hingga Minggu (10/9/2023). (Istimewa)

Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pemetaan per zonasi untuk memudahkan penanganan yang dilakukan oleh tim gabungan karena titik api di setiap zona hingga saat ini masih tetap ada.

"Jadi kondisi sekarang api yang kemarin itu di semua zona ada, tapi variatif ada yang tinggal 5 persen di zona 1. Intinya antara 5 sampai 25 persen apinya yang masih ada di dalam," ucapnya.

Agar titik api bisa cepat padam, pihaknya kembali menurunkan Helikopter Water Bombing dan berharap bisa turun hujan supaya kebakaran TPA Sarimukti bisa benar-benar padam.

Baca juga: Kebakaran di TPA Sarimukti Tinggal 20 Persen, tapi Tak Bisa Full Tampung Sampah Meski Sudah Padam

"Kemarin water bombing sudah turun lagi dengan menyiramkan 3420 liter air. Karena tumpukannya tinggi sudah disiramkan, tapi ternyata belum efektif," kata Prima.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved