Mayat di Gunung Gede Pangrango

BREAKING NEWS! Sudah Membusuk, Mayat Ditemukan di Gunung Gede Pangrango

Mayat tanpa identitas ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cianjur.

|
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
dok warga
ILUSTRASI 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Mayat tanpa identitas ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), tepatnya di zona ziarah Leuit Salawe, Desa Padaluyu, Kecamatan Cigenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (17/9/2023). 

Mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan sudah membusuk di beberapa bagian tubuhnya.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan pendaki yang melintasi jalur pendakian menuju Alun-alun Suryakencana.

Mayat tanpa identitas tersebut mengenakan baju berwarna hitam dan clana jin berwarna biru.  

Andra (40), saksi mata mengatakan, tidak ada identitas di tubuh jenazah tersebut.  

"Mayat laki-laki itu sepertinya peziarah karena lokasi penemuan mayat tidak jauh dari zona ziarah Leuit Salawe di kawasan TNGGP," katanya, Minggu. 

Dia mengatakan, ditemukan beberapa barang yang diduga milik pria yang sudah menjadi mayat itu, seperti kantong berisi baju dan barang lainnya. 

Baca juga: Kasus Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala di Lampung, Ada 20 Laporan Orang Hilang Diterima Polisi

 "Adanya penemuan mayat tersebut sudah dilaporkan ke pengelola TNGGP, dan hingga kini masih menunggu tim untuk mengevakuasi mayat tersebut ke rumah sakit," katanya. 

Kepala Balai TNGGP, Sapto Aji Prabowo, membenarkan adanya penemuan mayat tanpa identitas tersebut berada di wilayahnya. 

"Jadi jenazah ditemukan di wilayah Suryakencana Tengah. Saat ada laporan penemuan jenazah tersebut, petugas dari TNGGP pun mengamankan TKP melapor ke Polsek Cugenang. Karena kalau kita ploting kawasan tersebut masuk dalam wilayah hukum Polsek Cugenang," ucapnya.

Baca juga: Keji, Pria Cilacap Tega Rampok, Habisi, lalu Rudapaksa Mayat Tetangga, Lakukan Ini agar Arwah Tenang

Dia mengatakan, pihaknya juga sudah melapor ke kepolisian, petugas TNGGP, sukarelawan, dan masyarakat setempat untuk melakukan proses evakausi.

 “Saat ini proses evakuasi baru dimulai. Untuk keterangan lebih lanjut kita tunggu hasil dari autopsi," kata dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved