Masalah Sampah Kota Bandung
Polemik Pembangunan TPS di Gedebage, Warga Cempaka Arum Menolak, Ema: Bukan untuk Selamanya
Rohim, warga Cempaka Arum, berharap Pemkot Bandung batal membuat TPS di sekitar GBLA.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung terus mempersiapkan tempat penampungan sampah sementara di kawasan dekat Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), yang rencananya akan mulai dioperasikan akhir pekan ini.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan ia telah melakukan rapat bersama tim satgas darurat sampah, dihadiri Forkopimda, para camat, dan organisasi perangkat daerah terkait upaya penanganan sampah di masa kedaruratan, pasca-tak beroperasinya TPA Sarimukti akibat kebakaran.
Saat ini, menurut Ema, api masih berkobar di zona 2 dan 4 TPA Sarimukti.
Namun, zona 1 dan 3 sudah benar-benar padam dan kemungkinan akan bisa kembali dipergunakan dalam waktu dekat.
Jika zona 1 dan 3 ditambah cadangan kembali bisa dibuka optimal, ujarnya, sampah dari Kota Bandung yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 7.000-8.000 ton bisa segera dikirim ke sana.
"Kami akan mendorong ke Pj Gubernur Jabar, Bey Triadi supaya zona 1 dan 3 ditambah cadangan kembali bisa dibuka optimal," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (7/9).

Namun, sambil menunggu TPA Sarimukti kembali berfungsi dengan normal, Ema mengatakan, perlu dilakukan upaya untuk mencari lahan-lahan lainnya untuk dijadikan TPS sementara.
"Sekali lagi, ini TPS sementara, bukan untuk selamanya. Jadi, masyarakat pun silakan berkorban sedikit. Memang kami belum jika harus mengumpulkan semua masyarakat."
"Tapi saya beberapa waktu lalu sudah bicarakan ini di Kecamatan Gedebage. Lagi pula, lahan yang hendak dijadikan penampungan sementara itu jauh dari perkampungan dan itu lahan milik pemkot, ditambah kondisi sedang darurat, maka tolong sedikit mengerti ini," katanya.
Baca juga: Kebakaran di TPA Sarimukti Masih Terjadi, Sampah Kota Bandung Dibuang ke Gedebage, Warga Khawatir
Jika tidak mau untuk dibuang ke area dekat Stadion GBLA, Ema pun menanyakan untuk membuangnya ke mana.
Jika TPA Sarimukti telah optimal penampungannya, kata Ema, Pemkot Bandung tentu akan mengangkut kembali sampah yang ada di dekat GBLA itu menuju Sarimukti.
"Jika tak ada TPS sementara, lalu (masyarakat) maunya bagaimana? Tolonglah ada pengertiannya. Kami sedang bekerja keras. Tiada hari tanpa memikirkan menangani sampah. Kami mohon ada upaya warga juga untuk memahami dan memaklumi kondisi ini sedang darurat. Jika sudah normal semua, nanti pasti akan seperti semula. Tapi, utamanya masyarakat harus sadar bisa selesaikan sampah di lingkungannya masing-masing," kata Ema.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Dudy Prayudi menambahkan bahwa kondisi TPS seluruh Kota Bandung sudah overload.
Selain itu, ritasi pengangkutan sampah Kota Bandung ke zona superdarurat TPA Sarimukti ada pembatasan, sehingga mengakibatkan banyak sampah tak tertampung.
"Insya Allah kami akan terus melakukan pengangkutan sampah, utamanya sampah yang ada di jalan-jalan. Lalu, lokasi yang di dekat GBLA (Gedebage) menjadi salah satu titik untuk penampungan sampah sementara dari sampah-sampah yang ada di jalan. Sebab, kami sudah tak mempunyai tempat lagi, karena lahan Dishub (Ciwastra) yang dibuka untuk penampungan sampah pun kondisinya penuh," kata Dudy.
Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu Tanggapi soal Sampah, Lima Aspek Harus Saling Dukung |
![]() |
---|
Kota Bandung di Puncak Klasemen Sumbang Sampah Organik ke TPA Sarimukti, dari Sini Sumbernya |
![]() |
---|
TPA Sarimukti Semakin Kritis, Pemkot Bandung Putar Otak untuk Atasi Sampah, Ada Pengurangan Ritase |
![]() |
---|
Apresiasi Kewilayahan Soal Tangani Sampah di Bandung, Ema Bilang RW 19 Bisa Dijadikan Pilot Project |
![]() |
---|
TPS Pagarsih yang Kini Bersih Dijaga Ketat, Warga Tak Boleh Buang Sampah Kecuali Jenis Residu Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.