Dua Ulama Asal Jabar akan Jadi Imam di New York, Sekaligus Berdakwah Pemahaman Islam

Dua ulama asal Jawa Barat diberangkatkan ke New York, Amerika Serikat, untuk menjadi imam masjid selama enam bulan.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Januar Pribadi Hamel
TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam
Muhammad Rif'at Al Banna dari Sumedang akan menjadi Imam Masjid Al Hukmah di New York. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua ulama asal Jawa Barat diberangkatkan ke New York, Amerika Serikat, untuk menjadi imam masjid selama enam bulan.

Mereka yang berpartisipasi dalam program English for Ulama dari Pemprov Jabar ini ditugaskan menjadi imam masjid, sekaligus mendakwahkan pemahaman Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

Dua ulama tersebut adalah Muhammad Rif'at Al Banna dari Sumedang dan Ibrahim Abdul Jabbar yang juga lulusan Magister Ilmu Al Quran dan Hadis UIN SGD Bandung.

Di New York, mereka akan berdakwah dan menjadi imam di Masjid Al Hikmah di Distrik Queens.

Muhammad Rif'at mengatakan ia telah menjalani seleksi terlebih dahulu, terutama di bidang hafalan Alquran, Tilawah Alquran, ilmu fiqih, wawasan kenegaraan, juga bagaimana pengetahuan tentang negara yang akan dikunjungi, Amerika Serikat.

"Tugasnya yang wajib jadi imam masjid kemudian khutbah, mengajar mengaji dan juga ketemu dengan teman-teman dari lintas agama, itu yang menjadi momentum memperkenalkan kita budaya Indonesia yang baik seperti apa. Karena kita juga harus meluruskan pandangan pandangan orang barat bahwa Islam itu radikal seperti itu, kita luruskan, kita diskusi bersama mereka," katanya.

Rifat mengatakan selama ini dibesarkan dalam lingkungan pesantren ayahnya di Sumedang, dan kini mengajar juga di Sumedang. Dengan kegiatan ini, ia berkesempatan membawa wajah islam rahmatan lil alamin ke Amerika Serikat.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar, Dedi Supandi, mengatakan para imam yang diberangkatkan ini sudah diseleksi secara administrasi, termasuk wawancara dan mereka dinyatakan sudah lulus hafal 30 juz Alquran, termasuk tafsir dalam bahasa Inggri.

"Tugasnya di sana mereka menjadi imam masjid dan yang kedua juga menjadi katalisator termasuk menyampaikan tentang kondisi Islam di Indonesia dan Jawa Barat. Jadi kita ingin menyampaikan kepada masyarakat dunia bahwa apa yang menjadi pemikiran tentang Islam di Indonesia itu seperti radikalisme segala macem tidak seperti itu," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved