Inilah Bahayanya Berburu Klakson 'Om Telolet Om' yang Dilakukan Pelajar, Menurut Kadisdik Ciamis

Menurut Asep Saeful Rahmat, fenomena berburu klakson telolet basuri saat ini mayoritas dilakukan oleh anak-anak atau pelajar SD dan SMP.

Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN NJABAR/MEGA NUGRAHA
Foto ilustrasi warga yang menyambut bus dan truk yang melintas dengan tulisan "Om Telolet Om". Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat, mengimbau kepada segenap pelajar atau anak-anak tentang bahaya berburu klakson basuri yang akhir-akhir sedang marak di berbagai daerah termasuk di Ciamis. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat, mengimbau kepada segenap pelajar atau anak-anak tentang bahaya berburu klakson basuri yang akhir-akhir sedang marak di berbagai daerah termasuk di Ciamis.

Asep menilai kegiatan tersebut berpotensi membahayakan keselamatan bagi anak-anak itu sendiri.

"Alasan kami melarang anak-anak untuk tidak memburu klakson telolet basuri karena dinilai sangat membahayakan keselamatan mereka sendiri sebenarnya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Selasa (29/8/2023).

Menurutnya, fenomena berburu klakson telolet basuri saat ini mayoritas dilakukan oleh anak-anak atau pelajar SD dan SMP.

"Kalau dilihat fakta di lapangannya, anak-anak yang berburu kalakson telolet basuri ini mayoritasnya anak di usia SD dan SMP," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada para guru baik di tingkat SD maupun SMP untuk memberikan edukasi supaya peserta didiknya tidak melakukan aksi berburu telolet di pinggir jalan.

“Termasuk peran orang tua juga harus mengawasi anaknya supaya tidak berburu klakson telolet basuri di pinggir jalan raya,” ucapnya.

Asep menjelaskan, berburu klakson telolet basuri dengan cara menodongkan kamera smartphone di pinggir jalan itu sangat berbahaya.

“Lebih baik anak-anak mencari konten lain yang bermanfaat dan tidak membahayakan, jadi sekali lagi jangan mengejar-ngejar bus untuk berusaha mendapatkan suara klakson telolet basuri, karena dapat menyebabkan kecelakaan,” tegasnya.

Asep mengaku saat ini pihaknya memang belum mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah terkait larangan berburu klakson telolet basuri yang umumnya dilakukan oleh anak-anak usia SD dan SMP.

“Namun di sela-sela kegiatan pertemuan seperti sekarang ini, selalu mengingatkan kepada guru-guru agar memberikan edukasi kepada peserta didiknya supaya tidak memburu klakson telolet basuri yang berpotensi membahayakan,” katanya.

Beberapa tahun lalu klakson "Om Telolet Om" sempat menghebohkan dan rupanya saat ini merebak lagi. (*)


Foto : Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat mengimbau kepada seluruh pelajar atau anak-anak tentang bahaya berburu klakson basuri yang akhir-akhir sedang marak di berbagai daerah termasuk di Ciamis.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved