Berita Viral
Viral Wisatawan Protes Tak Dapat Tiket Kapal ke Karimunjawa Diduga karena Calo, Kadishub Membantah
Sebuah video memperlihatkan wisatawan protes kepada petugas ketika tidak kebagian tiket kapal ke Karimunjawa viral di media sosial.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan wisatawan protes kepada petugas ketika tidak kebagian tiket kapal ke Karimunjawa viral di media sosial.
Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @nanangtraveling.
Disebutkan bahwa wisatawan itu tidak mendapatkan tiket karena adanya praktik percaloan.
Adapun dalam videonya terlihat seorang perempuan berjaket biru sedang berbicara kepada petugas.
"Bapak enggak kasihan nih lihat kami? Kami sudah bayar hotel, bayar ini, banyak yang kami bayar," kata perempuan itu.
"Enak aja Bapak tinggal bilang pulang, enggak bisa Pak," lanjutnya.
Lebih lanjut, perempuan tersebut meminta petugas untuk memperjualbelikan tiket secara online.
"Ya Bapak daftarin online aja deh, biar kami bisa beli online rebutan, jadi kami lawannya enggak ini," ujar perempuan itu sambil menunjuk suatu arah.
Kemudian, perempuan itu mengatakan petugas tersebut hanya melayani calo-calo yang mengantre saja.
Baca juga: VIRAL Video Preman Bersenjata Palak Warung Kelontong di Bandung, Tampang Pelaku Terpampang Jelas
Sehingga ia dan wisatawan lain tidak kebagian tiket karena habis oleh calo.
Namun petugas tersebut membantah dan mengatakan hanya melayani sesuai antrean.
Kronologi Kejadian
Pengunggah video, Nanang Dwi Praatmana (25) menjelaskan video tersebut terjadi di loket penjualan kapal Siginjai, tujuan Jepara-Karimunjaw, Pelabuhan Kartini, pada Jumat (18/8/2023).
Kala itu, Nanang berada di lokasi bersama teman wisatawan lainnya.
Menurut Nanang, keributan bermula dari seorang perempuan bernama Sri yang sudah berada di lokasi sejak pukul 01.00 IWB.
Sri pun masuk ke dalam antrean ketika loket penjualan dibuka.
Tetapi, setelah mengantre, Sri tidak mendapatkan tiket padahal baru beberapa orang saja yang membeli di depannya.
"Sudah sold. Akhirnya terjadi perdebatan," kata Nanang, dikutip dari Kompas.com.
Dengan alasan tersebut, keributan antara wisatawan dan petugas pun terjadi.
Nanang pun turut mempertanyakan kuota tiket yang tersedia dalam loket penjualan tersebut.
Namun, kata Nanang, petugas tidak mengetahui mengenai hal tersebut.
Baca juga: Viral Sosok Marissa Hutabarat, Perempuan Keturunan Indonesia yang Jadi Hakim di Amerika Serikat
Kata Bupati Jepara
Setelah video tersebut viral, Nanang dihubungi oleh Bupati Jepara Edy Supriyanta melalui DM Instagram.
Melalui pesan tersebut, Edy meminta maaf kepada Nanang atas peristiwa yang terjadi di Pelabuhan Kartini tersebut.
Lebih lanjut, Edy mengatakan akan membahas sistem penjualan tiket lebih lanjut.
"Sedang kami tindaklanjuti. Sudah saya laporkan dan kami beri masukan ke dirut ASDP untuk segera dilakukan penjualan via online," tulis Edy dalam pesannya kepada Nanang.
"Mengingat permasalahan penjualan tiket bukan merupakan kewenangan pemda jepara. Kami beberapa waktu yg lalu juga sudah bersurat secara resmi ke asdp terkait penjualan tiket untuk dijual secara online," jelas Edy.
Dishub Jateng Bantah Ada Calo
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Syurya Deta Syafrie membantah adanya praktik calo di Pelabuhan Kartini.
"Praktik percaloan saya kira sudah tidak ada. 'Kan integritas semakin dikedepankan dalam pelayanan," kata Deta, dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, sudah tidak ada lagilah, harus ada orang dalem, punya kuasa, sudah tidak ada," sambungnya.
Adapun, Deta menjelaskan loket tidak lagi dibuka karena kapal tidak bisa berangkat bila dipaksakan.
Hal itu karena sudah ada aturan yang jelas soal kapasitas penumpang.
"Karena syahbander itu kan memastikan keselamatan pelayarannya, mulai dari kapasitas cuaca, boleh tidaknya berlayar," ujar Deta.
"Kalau ditemukan lebih-lebih penumpang kan bisa memengaruhi keselamatan," tandasnya.
Lebih lanjut, Deta pun mengatakan akan meningkatkan sistem penjualan tiket bagi wisatawan yang hendak pergi ke Karimunjawa.
"Sudah didorong Pemerintah Kabupaten Jepara selaku yang mengelola pelabuhan di sana," kata Deta.
"Sudah bersurat kepada PT ASDP ini mendorong untuk segera dilakukan sistem pemesanan tiket secara online," sambungnya.
(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral
| Viral, Kakek 110 Tahun Nikahi Wanita 27 Tahun di Bulukumba Sulsel Tuai Beragam Komentar Netizen |
|
|---|
| Kisah Pilu Nenek Siamah yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Kumuh, Tak Pernah Menerima Bansos |
|
|---|
| Pengakuan Guru vs Siswa yang Jadi Korban Penamparan di Subang, Orang Tua Siswa Sempat Beri Ancaman |
|
|---|
| Kisah Nenek Aisah Terpaksa Menginap di Stasiun karena Ketinggalan Kereta, Uangnya Tinggal Rp 6.000 |
|
|---|
| Sosok Orang Tua Siswa yang Ngamuk Anaknya Ditampar Guru di Subang, Ternyata Konten Kreator |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/wisatawan-protes-kepada-petugas-ketika-tidak-kebagian-tiket-kapal-ke-Karimunjawa-viral.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.