Polemik Ponpes Al Zaytun

Blak-blakan Mantan Pengikut Panji Gumilang, Pernah Mencuri untuk Infak: Ajarannya Jelas Sesat

Seorang mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) membongkar sisi lain Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Enjang Didin, mantan anggota NII pimpinan Panji Gumilang asal Kabupaten Sumedang, Rabu (16/8/2023) malam. 

Kata Enjang Didin, ajaran NII merusak pikiran dan hati manusia. Ajaran itu menyerang mental setiap pengikutnya.

"Ajarannya jelas sesat," ucap dia.

Di sisi lain, dengan keluarnya Enjang Didin dan ratusan mantan NII lainnya, diakui dia, sebagai bentuk anugerah yang diberikan kepada mereka.

Mereka pun bahagia bisa lepas dari belenggu Panji Gumilang di NII.

"Saya senang, saya bebas dari cengkeraman mereka (Panji Gumilang)."

"Sekarang saya lahir kembali sebagai manusia yang punya kebebasan, merdeka, dan tidak lagi terbebani hal-hal yang merusak pikiran saya," ucap dia.

Mantan anggota NII lainnya, Heru Kismanto (53), menambahkan, kesesatan yang diajarkan NII salah satunya adalah mengartikan tafsir Al-Quran, hingga menghalalkan untuk mencuri.

"Kesesatan di NII sendiri itu seperti baiat, kemudian mengartikan tafsir Al Quran, menghalalkan mengambil barang di luar jemaah (mencuri)," ujar dia.

Heru sendiri mengaku pernah melakukan pencurian di salah satu masjid di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Saya pernah mencuri kotak amal dan amplifier di masjid Al Itihad Tebet, hasil mencurinya itu disetorkan untuk infaq dan sedekah ke Al Zaytun," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved