Wisata Kepulauan Riau

Mengenal Lorong Bintan di Tanjungpinang, Wisata Budaya Tionghoa-Melayu di Tanjungpinang Kepri

Bagi para pecinta budaya, Lorong Bintan bisa menjadi pilihan destinasi wisata ketika berkunjung ke Kepulauan Riau (Kepri).

|
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunBatam.id/Rahma Tika
DESTINASI WISATA DI TANJUNGPINANG - Potret warga di Lorong Bintan, Jalan Bintan Kota Lama, Senin (3/4/2023). Destinasi wisata di Tanjungpinang ini sudah dikenal sejak Kerajaan Riau-Lingga. 

Selain itu, ada cafe studio anggrek yang menawarkan berbagai macam kuliner khas Tionghoa.

Seperti dimsum, gyoza, dan ada juga makanan lokal yang dikreasikan yaitu nasi goreng gonggong.

Kemudian, ada tradisi minum Teh Cina yang disediakan dalam satu tea pot dan dapat dinikmati bersama.

Tradisi ini cocok untuk suasana kebersamaan bersama keluarga maupun teman.

"Menu yang disajikan ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, yang menurut saya belum ada," terangnya.

Studio dan cafe anggrek buka setiap hari, mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.

Bagi para wisatawan yang datang dari luar kota tidak perlu khawatir, karena di Lorong Bintan ini juga tersedia toko oleh-oleh.

"Kami juga ada toko belanja oleh-oleh makanan khas Tanjungpinang, yang bisa dibawa pulang wisatawan ke daerahnya," tambah Melly.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Jalan-jalan ke Pulau Penyengat Kepri, Nobatkan Sebagai Desa Wisata Terbaik

Disbudpar Kota Tanjungpinang

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri melalui Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Salman mengatakan, sektor pariwisata adalah salah satu andalan yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan masyarakat.

Hanya saja, dalam mengembangkan sektor pariwisata di Kota Tanjungpinang, Pemkot Tanjungpinang tidak akan mampu bergerak tanpa melibatkan peran serta masyarakat, swasta serta pemangku kepentingan.

Untuk itu, dibutuhkan masyarakat yang sadar wisata.

Sebab, potensi pariwisata yang dikelola masyarakat sebagai pelaku, mereka juga selaku penerima manfaat itu sendiri.

"Dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan di kota Tanjungpinang. Salah satunya adalah kelompok sadar wisata (Pokdarwis)," kata Salman.

Ia menyebut, saat ini, Disbudpar telah membina 18 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang tersebar di setiap kelurahan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved