Sosok Wanggi Hoed, Menapaki 20 Tahun Sebagai Pelaku Seni Pantomime
Sudah 20 tahun Wanggi Hoed (35) berproses menjadi pelaku seni pertunjukan Pantomime.
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Pantomim, kata Wanggi, bukan hanya tontonan. Namun juga tindakan.
"Dasarnya pantomim sendiri bentuk tindakan tubuh aktor terhadap realitas sosial," ujar Wanggi.
Menurutnya, hal tersebut pertanggung jawaban moral terhadap lingkungan kehidupannya.
"Di Bandung sendiri, ketika saya terus menyuarakan isu sosial dari jalan ke jalan, ruang ke ruang, upaya untuk memberikan warna dari seniman," ujarnya.
Mampu berkolaborasi dengan seniman lain bukan suatu hal mudah, Wanggi memiliki jam terbang yang tinggi untuk menyelami ekspresi seniman lain.
Dari mulai tari, fotography dan lain sebagainya masuk pada frekuensi dan tatanan yang sama.
"Perjuangan untuk ke situ kan tidak mudah. Bukan hanya muncul sekali, terus berkelanjutan, berjejaring dan menjalin silaturahmi dengan seniman lain," jelasnya.
Mulanya, Wanggi menyoroti isu pendidikan. "Dari sana kemudian berkembang. Salah satunya Pantomime masuk ke ruang-ruang dapat menggunakan literatur," ucapnya.
"Kalau Pantomime hanya berdiri seorang pelaku akan stuck di sana, tidak bertemu dengan kesenian lain," ujar Wanggi.
Menurutnya, bersinergi dengan seniman lain akan memperkaya diri sendiri, dengan gagasan dan berbagi ilmu.
Dengan jam terbangnya di dunia Pantomime, Wanggi telah melakukan pentas Pantomime 12 Jam Non-Stop di Bandung International Dance Film Festival dan Pantomime 6 Jam Non-Stop di Situs Sel No.5 Eks Penjara Bung Karno.
Ia menjadi seniman pantomime yang pertama kali melakukan pertunjukan di atas Puncak Mahameru, Gunung Semeru 3.676 Mdpl.
Tahun 2013 Wanggi berkolaborasi bersama Kelompok Sirkus Teater Kontemporer (Contemporary Circus Theater); Chabatz De’Entrar Compagnie dari Perancis dan melakukan Tour Sirkus Teater ke 9 kota di Indonesia.
Keberadaan Para Pelaku Pantomime di Bandung
Pertunjukan teater kaya akan isyarat ini nyaris terkesampingkan bagi para pelaku seniman, khususnya di Bandung.
BULOG Jabar Dukung Stabilisasi Harga Pangan lewat Gerakan Pangan Murah Serentak |
![]() |
---|
Alternatif Pengendalian Harga Beras: Efektivitas SPHP Dipertanyakan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Aten Munajat Dorong Pemprov Tuntaskan Status Lahan Sekolah di Tanah Kas Desa |
![]() |
---|
Sekjen Setia Prabowo Serukan untuk Jaga Persatuan, Jangan Adu Domba Rakyat! |
![]() |
---|
Universitas Widyatama Dorong Literasi Digital Guru SMAN 1 Padalarang melalui Pelatihan AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.