Investasi di Jabar Masih Menjanjikan, Dukungan Sarana dan Prasarana Jadi Daya Tarik Investor

Investasi di Jabar Masih Menjanjikan, Dukungan Sarana dan Prasarana Jadi Daya Tarik Investor

|
Editor: Siti Fatimah
istimewa
Acara IDE Diskusi Ekonomi dengan tema " Mengupas Pencapaian Jabar Juara Investasi" yang digelar Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) berkolaborasi dengan Diskominfo Jabar di Best Western Hotel Bandung, Rabu (2/7/2023). Acara ini sebagai rangkaian acara  WJIS 2023 yang akan digelar Pemprov Jabar bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Provinsi Jawa Barat masih menjadi daya tarik para investor menyimpan dananya untuk mengembangkan bisnis. Karena Jawa Barat didukung banyak faktor yang tak dimiliki wilayah lain.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani mengatakan, capaian investasi di Jabar sudah di angka 55 persen dari target Pemprov yaitu Rp 188 triliun.

Tercatat hingga semester I 2023, nilai investasi di Jabar mencapai Rp 103,6 triliun.

Tingginya investasi tersebut tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang memadai di Jabar sehingga para investor tetap memilih menanamkan modalnya, meski upah para pekerjanya sudah terbilang tinggi.

Baca juga: WJIS 2022, Jawa Barat Masih Tujuan Favorit Investasi

“SDM di Jabar ini dilihat dari segi produktivitasnya tinggi. Jadi kalau dibandingkan dengan daerah lain yang upahnya lebih rendah, investor masih lebih banyak memilih berinvestasi di Jabar,” kata Nining pada acara IDE Diskusi Ekonomi dengan tema " Mengupas Pencapaian Jabar Juara Investasi" yang digelar Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) berkolaborasi dengan Diskominfo Jabar di Best Western Hotel Bandung, Rabu (2/7/2023). Acara ini sebagai rangkaian acara  WJIS 2023 yang akan digelar Pemprov Jabar bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Barat.

Menurut Nining,  Jawa Barat masih menggiurkan bagi para investor, dikarenakan karena sejumlah faktor diantaranya infrastruktur yang mendukung serta pembangunan Tol Cisumdawu, salah satunya bisa berdampak pada investasi di Bandara Internasional Kertajati (BIJB).

“Pak Gubernur (Ridwan Kamil) door to door menawarkan investasi. Selain itu, di Jabar paling banyak trase jalan tol, kemudian didukung aksesibilitas yang memiliki kemantapan cukup tinggi, infrastruktur dasar penyediaan energi, ketersediaan bahan baku, dan air,” katanya.

Daya tarik Jabar inilah nantinya yang akan dikupas dalam acara West Java Investment Summit atau WJIS 2023.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani (tengah), Bayu Kharisma, Akademisi FEB Unpad (kiri), dan Ketua Kadin Jawa Barat Cucu Sutara (kanan) pada acara IDE Diskusi Ekonomi dengan tema
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani (tengah), Bayu Kharisma, Akademisi FEB Unpad (kiri), dan Ketua Kadin Jawa Barat Cucu Sutara (kanan) pada acara IDE Diskusi Ekonomi dengan tema " Mengupas Pencapaian Jabar Juara Investasi" yang digelar Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) berkolaborasi dengan Diskominfo Jabar di Best Western Hotel Bandung, Rabu (2/7/2023). Acara ini sebagai rangkaian acara WJIS 2023 yang akan digelar Pemprov Jabar bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Barat. (istimewa)

Kegiatan yang bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat ini bertujuan menawarkan proyek investasi kepada para investor.

“Agenda yang kami fokuskan agar bisa planning project, baik itu pemerintah daerah atau swasta. Di sana mereka akan mempresentasikan materi kepada investor,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Sutara mengatakan, Jawa Barat sebagai juara investasi perlu dilakukan penetrasi agar dampaknya lebih terasa bagi masyarakat.

“Diperlukan sinergi dan kolaborasi, baik itu antara pemerintah, pengusaha, dan lainnya. Dengan begitu, investasi yang masuk ke Jawa Barat bisa dirasakan oleh semua pihak,” kata Cucu.

Cucu meminta agar pihaknya bisa digandeng dalam pembentukan kebijakan investasi.

“Jumlah pengusaha masih di bawah dua persen, ini belum terlalu berpengaruh terhadap daya saing. Silahkan pemerintah membuat  kebijakannya dan kami Kadin, mengimplementasikan,” katanya.

Baca juga: Ridwan Kamil Bawa Oleh-oleh Investasi Rp 2 Triliun untuk Jawa Barat dari Industri Kendaraan Listrik

Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Bayu Kharisma menuturkan, berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi di luar Jawa pada triwulan I tahun 2023 memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan Jawa, yaitu 52,6 persen dengan nilai sebesar Rp 172,9 triliun.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved