Jadi Lokasi Sasaran Vandalisme, Ini Sejarah Panjang Goa Jepang di Majalengka
Banyak gambar maupun tulisan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab mengotori dinding-dinding goa
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Ukuran bungker sekitar 4x4 meter, tinggi 2 meter dengan sekat pemisah pada kedua pintunya.
Bungker itu tak kehilangan manfaatnya, pun ketika tentara Jepang menduduki Indonesia.
Jepang bahkan lebih intens memanfaatkan bungker tersebut, bahkan membangun bungker baru, demi kepentingan perang Asia Pasifik yang dihadapi saat itu.
Bukan saja sebagai tempat mengawasi, bungker itu dimanfaatkan pula tentara Jepang untuk menyimpan senjata hingga menahan tawanan perang.
"Makanya bungker ini lebih dikenal dengan sebutan Goa Jepang," ucap Naro, sapaan akrabnya.
Baru pada era revolusi Indonesia atau perang kemerdekaan tahun 1945-1949, bungker ini dimanfaatkan para pejuang Indonesia sebagai kubu pertahanan melawan tentara NICA Belanda.
Pasukan Belanda pun sempat menyerang bungker tersebut setelah mengetahui pemanfaatannya sebagai pertahanan pejuang nasional.
Momen itu sendiri menjadi salah satu bukti perjuangan masyarakat Majalengka merebut kemerdekaan.
Setelah kemerdekaan, bungker Goa Jepang sempat direnovasi dan ditambahi material batu untuk memperkuat fondasinya.
"Oleh karena itu (renovasi) jadi mengubah bentuk asli bungker," jelas dia.
Kini, meski banyak tangan-tangan tak bertanggung jawab melakukan aksi vandalisme di bagian dalam goa, wisata sejarah itu masih dijadikan tempat rekreasi bagi sebagian orang, khususnya yang mencintai sejarah.
Selain itu, sudah didaftarkan sebagai Cagar Budaya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Dari tahun-tahun kemarin, saya sudah mendorong pemerintah untuk kembali digairahkan Goa Jepang ini, karena walau bagaimanapun, tempat ini merupakan sejarah dan harus dilestarikan," katanya.
BPC Hipmi Gelar Hiphoria Fest, Ruang Ekosistem Kreatif Majalengka |
![]() |
---|
Pedagang Kelontong di Majalengka Ketahuan Jual Miras, Polisi Temukan Puluhan Botol Miras di Tokonya |
![]() |
---|
Motor Berknalpot Brong di Perbatasan Majalengka Disita, Dikembalikan kalau Knalpot Diganti |
![]() |
---|
Napak Tilas Sejarah Kota Kembang di Museum Kota Bandung, Ada Diorama Bandung Lautan Api |
![]() |
---|
ASN di Majalengka Wajib Ikut Salat Subuh Akbar, Tukin Dipotong 0,5 Persen jika Absen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.