Jadi Tersangka Kasus Suap, Ini Harta Kekayaan Kepala Basarnas Heri Alfiandi, Punya Pesawat

Henri Alfiandi diduga menerima suap terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Basarnas RI tahun anggaran 2021-2023.

Ibriza Fasti Ifhami/Tribunnews
Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa di Basarnas. Kasus terungkap setelah tangan kanannya Letkol Adm Afri Budi Cahyanto terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (25/7/2023). 

Kemudian, ia melanjutkan studi ke SMPN 1 Maospati, Magetan hingga 1982.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/7/2023), Henri kemudian pindah ke Madiun untuk melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Madiun hingga 1985.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta dan lulus pada 1988.

Henri melanjutkan pendidikan di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Usara (Sekkau) pada 1997.

Pada 2003, ia menjalani program pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau). Henri menempuh pendidikan militer di Lehrgang Generalstabs/Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Jerman pada 2007.

Ia juga mengenyam pendidikan The Legion of Merit pada 2012.

Henri lolos seleksi pendidikan Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) pada 2013 dan US Air War College di Alabama pada 2015.

Baca juga: Ini Pola Pengondisian Pemenang Tender di Basarnas yang Menyeret Kepala Basarnas Kasus Suap Rp 88,3 M

Menjadi kepala Basarnas

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Henri sebagai Kabasarnas pada 4 Februari 2021.

Ia menggantikan Marsekal Madya (Pur) Bagus Puruhito yang sudah purna tugas.

Ia banyak mendapatkan posisi kemiliteran di Pekanbaru, antara lain sebagai Kadisops Skadud 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru (1999), Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru (2002), Kadisops Lanud Pekanbaru (2004), dan Danlanud Roesmin Noerjadin (2015).

Ia juga pernah bertugas di Mabes TNI AU di Jakarta sebagai Kas Koopsau I (2017), Danseskoau (2019), dan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) (2020).

Di usia 58 tahun, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menarik Henri dari posisinya sebagai Kabasarnas pada 17 Juli 2023.

Ia ditempatkan sebagai perwira tinggi Mabes TNI AU karena memasuki masa pensiun.

Posisinya di Basarnas digantikan oleh Marsekal Madya Kusworo yang sebelumnya mengisi posisi Komandan Sesko TNI.

Sumber: TribunJatim.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved