Kisah Ean dan Aishah, Sudah Jadi Pembimbing Ibadah Haji Meski Usia Masih 21 Tahun, Tujuannya Mulia
Rupanya menjadi pembimbing ibadah haji dan umrah tak melulu bagi mereka yang sudah berpengalaman, anak muda pun bisa ikut serta seperti Ean dan Aishah
TRIBUNJABAR.ID - Tidak semua orang bisa menjadi pembimbing ibadah haji dan umrah atau memilih profesi tersebut.
Hal itu lantaran ada banyak syarat dan penyeleksian ketat.
Namun, menariknya rupanya menjadi pembimbing ibadah haji dan umrah tak melulu bagi mereka yang sudah berpengalaman.
Bahkan anak muda pun bisa ikut serta, seperti pemuda dan pemudi ini yang memutuskan bekerja jadi pembimbing ibadah haji dan umrah.
Baca juga: Sosok Suarnati, Jemaah Haji yang Viral Pakai Emas 180 Gram saat Tiba di Indonesia, Malu Dikira Pamer
Jika kebanyakan anak muda lebih cenderung memilih pekerjaan yang lebih mudah dan gaji yang menjanjikan.
Namun berbeda dengan dua anak muda asal Malaysia ini, Ean dan Aishah.
Saat kuliah, Ean dan Aishah mengambil jurusan Diploma Pengurusan Haji dan Umrah di YEG Academy.
Setelah kuliah, mereka pun bekerja sebagai pembimbing ibadah haji dan umrah di Tanah Suci.
Dilansir dari Gempak Kamis (6/7/2023), Ean atau nama sebenarnya, Muhammad Aries Sofean Mohd Nor, yang berusia 21 tahun, memilih profesi tersebut karena minatnya.
Dia memang berkeinginan menjadi seorang mutawwif yang dianggapnya profesi mulia.
Ean berkata, pengalaman manis yang tidak dapat dilupakan adalah menjalani latihan praktek selama tiga bulan di Mekah dan Madinah.
"Waktu kuliah adalah dua tahun setengah, dua tahun hanya belajar teori selebihnya praktikal di sana.
Saya masih ingat, saya adalah pelajar pertama yang diantar ke Mekah pada bulan Februari 2022.
Waktu itu, sempadan negara baru sahaja dibuka selepas penularan virus Covid-19.
Perasaan ketika itu saya tidak bisa gambarkan karena tidak tahu keadaan di sana dan ada atau tidak pekerjaan selepas praktek melihat keadaan pasaran industri haji umrah yang tidak menentu ketika itu," ungkap Ean.
"Alhamdulillah, semuanya dipermudahkan. Sepanjang tiga bulan saya merasakan sendiri realiti pekerjaan seorang mutawwif, ada manis dan pahitnya.
Pengalaman paling berharga adalah saya dapat ilmu pengurusan jemaah, pengangkutan, penginapan dan ilmu sirah Nabawiah.
Baca juga: Menag Yaqut Marah Basar ke Masyariq Soal Makanan,Jemaah Haji Belum Makan: Saya Juga Tidak akan Makan
Semuanya dapat dipelajari dalam waktu tiga bulan di sana," imbuhnya.
Selepas menjalani praktek, Ean bertekad untuk bekerja sebagai seorang mutawwif.
Lima belas hari setelah dia menamatkan latihan praktek, dia lantas ditawari pekerjaan tetap di Andalusia Travel and Tours.
Ean kemudian memberikan pesan bagi mereka yang tertarik menjajaki karier sebagai mutawwif.
"Biasanya kita dengar keluhan lulusan yang susah dapat kerja selepas tamat belajar,
tetapi saya bersyukur Allah beri rezeki untuk saya langsung mendapat pekerjaan pada usia 21 tahun.
Cuma saya ingin pesan kepada mereka yang bercita-cita untuk menjadi mutwawif jangan melihat pada gaji lumayan semata-mata,
sebaliknya lihatlah pada kemuliaan dan keberkataan yang diperoleh menerusi pekerjaan ini," tuturnya.
Ean mengungkapkan hal yang paling menyenangkan dari pekerjaannya adalah dia dapat bekerja sekaligus beribadah mengumpulkan pahala.
"Bagi saya perkara yang sangat mahal adalah, saya dapat bekerja dan beribadah bersamaan.
Sambil bekerja sambil mengumpul pahala," tutur Ean yang sudah setahun bekerja secara tetap sebagai Pegawai Haramain dan Pemasaran.
Baca juga: Viral, Kisah WNI Bantu Kakek Tersesat di Masjid Nabawi Malah Bertemu Ayah Syekh Ali Jaber, Terharu
Selain Ean, Aishah kini juga bekerja sebagai pembimbing ibadah haji.
Sama seperti Ean, Aishah alias Syaidatul Aishah Jusoh (21) juga lulusan Diploma Pengurusan Haji dan Umrah di YEG Academy.
Dia memilih bidang ini karena dari kecil bercita-cita untuk menjejakkan kaki di Tanah Suci.
"Rezeki saya mendapat beasiswa dari YEG Academy. Seluruh biaya kuliah sampai praktek semua ditanggung tanpa saya perlu keluarkan uang sesen pun.
Ketika pertama kali melihat Kaabah sebagai seorang jemaah dan pelajar praktikal saya tidak tahu hendak gambarkan perasaan senang, haru dan sedih semuanya ada.
Sebelum itu saya memang tidak pernah sampai ke Mekah dan Madinah, menerusi kuliah ini saya berpeluang ke sana secara percuma," ujar Aishah.
Aishah mengungkapkan dia ditawari pekerjaan tetap pada hari terakhir menjalani latihan praktek.
Niatnya hanya satu yaitu dia ingin menjadi orang yang memudahkan banyak orang melakukan ibadah umrah maupun haji.
"Jika saya bekerja sebagai mutawifah yang membimbing jemaah wanita, saya memperolehi gaji, pengalaman, ilmu, manfaat dan paling penting pahala," kata Aishah.
(TribunStyle.com/Tiara)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Sosok Ean dan Aishah, Usia 21 Tahun Sudah Jadi Pembimbing Ibadah Haji, Bukan Karena Gaji Besar
Universitas Widyatama dan Geo Artha Holding SDN BHD Perkuat Sinergi Perdagangan dan Pendidikan |
![]() |
---|
Nasib Pilu Ida TKW Disiksa Majikan hingga Koma di Malaysia, Kini Lumpuh, Bupati Kerinci Turun Tangan |
![]() |
---|
Pilu Revan Putus Sekolah Akibat Anemia Plastik, Kini Hidup Bersama Nenek Angkat, Ibu TKI di Malaysia |
![]() |
---|
Kisah Getir Kakek Tukang Sol Sepatu di Bogor Bertahan Mengais Rezeki Sejak 1985 dari Harga Rp 200 |
![]() |
---|
Sosok Vicky Kharisma Mantan Suami Acha Septriasa Bukan dari Kalangan Artis, Terungkap Profesinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.