DBD Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Demam Berdarah untuk Pencegahannya

Infeksi demam berdarah yang berat memiliki dampak bisa terjadinya kebocoran plasma darah atau anak mengalami syok

Kondisi itulah yang dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus demam berdarah.

Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman demam berdarah sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari demam berdarah.

“Vaksinasi juga dapat menurunkan tingkat rawat inap karena demam berdarah. Hal ini akan mengurangi beban biaya rawat yang signifikan dan juga kehilangan waktu kerja dan sekolah karena rawat inap demam berdarah," kata dr. Anggraini.

Vaksinasi demam berdarah saat ini telah mendapat rekomendasi untuk anak dan dewasa oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Baca juga: Waspadalah, Kasus Demam Berdarah di Kota Tasikmalaya Mencapai Puluhan Orang Tiap Bulannya

Saat ini vaksinasi demam berdarah dapat diberikan pada setiap orang dengan rentan umur 6-45 tahun dengan anjuran dari dokter.

Aktor Ringgo Agus Rahman pun menceritakan pengalamannya dan dianggap sebagai mimpi buruk  saat sang anak keduanya, Mars terdiagnosis demam berdarah.

Setelah sembuh, Ringgo mengatakan tidak serta merta menghilangkan kekhawatirannya karena kemungkinan terjangkit kembali masih ada.

"Kami pun menjadi lebih waspada terhadap bahaya demam berdarah. Namun dengan adanya #Ayo3MPlusVaksin, kami merasa lebih tenang karena bisa memberikan perlindungan lebih dan mengurangi kemungkinan terjangkit demam berdarah berat sehingga harus menjalani rawat inap di rumah sakit,” kata Ringgo.