Waspadai Salesma Pada Anak yang Tidak Kunjung Sembuh, Bisa Mengganggu Telinga

Sobat Tribuners di musim penghujan yang mulai melanda secara merata di sejumlah wilayah Indonesia, berpotensi memicu hadirnya berbagai gangguan keseha

Penulis: Cipta Permana | Editor: bisnistribunjabar
Istimewa
dr. Tania Putri Ryandini, Sp.A , Dokter Spesialis Anak dari SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL 

Upaya pencegahan salesma pun dapat diajarkan sejak dini, semisal rutin mencuci tangan dengan air mengalir juga sabun, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, jauhkan anak dari orang yang bergejala selesma.

Kemudian hindarkan anak dari paparan asap rokok, senantiasa memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan, mengajak anak ke tempat terbuka atau memiliki ventilasi udara yang baik dan cukup sinar matahari.

Serta, mendapatkan vaksin influenza tepat pada waktunya.

Selain itu, untuk mencegah gangguan telinga yang diakibatkan oleh selesma, para orangtua dapat memberikan dukungan bagi tubuh anak untuk dapat mengatasi selesma, dengan cara berikanlah asupan gizi seimbang, minum air putih yang banyak, dan istirahat yang cukup.

Namun, apabila dalam kurun waktu tiga hari gejala selesma tidak juga membaik atau bahkan semakin memburuk atau jika muncul gejala gangguan telinga (keluar cairan dari telinga, telinga berdenging, dll), segeralah periksakan anak anda ke dokter anak.

"Karena selesma adalah penyakit swasirna, umumnya pengobatan yang diberikan hanya berupa obat untuk meringankan gejala seperti obat penurun panas, dekongestan, pengencer dahak, atau anti alergi," ujarnya.

"Namun bila dalam pemeriksaan dokter mencurigai adanya infeksi bakteri, dapat diberikan juga antibiotik sesuai indikasi," lanjutnya.

Bahkan, menurutnya bagi penderita selesma akut dapat dilakukan penanganan intensif, terlebih apabila hasil pemeriksaan dokter menujukan terjadinya komplikasi infeksi bakteri yang berat, diantaranya otitis media, sinusitis atau pneumonia.

"Bila kondisi penanganan selesma tidak dilakukan secara tepat atau bahkan tidak segera ditangani oleh dokter, maka peradangan telinga tengah dapat memicu dampak yang lebih berat, yakni mengakibatkan perforasi (robekan) pada membran timpani, infeksi telinga dalam, hingga gangguan pendengaran yang permanen," katanya.

Untuk layanan konsultasi dan penangangan lebih lanjut dari kondisi tersebut, dr. Tania membuka jadwal praktek di SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL, yakni Senin-Jumat mulai Pukul 15.00 - 18.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu, mulai Pukul 13.00-15.00 WIB (Cipta Permana)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved