Penyebab ASI Tidak Keluar dan Tips Ampuh Mengatasinya

Yuk Moms simak ulasan lengkap mengenai penyebab hingga cara mengatasi ASI yang tidak keluar

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Ilustrasi ASI tidak keluar 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - ASI merupakan sumber gizi utama untuk bayi saat bayi belum dapat mengonsumsi makanan padat. Pentingnya ibu menyusui untuk menyediakan ASI yang cukup agar memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Sebenarnya terdapat beberapa faktor yang dapat membuat ASI tidak keluar, mulai dari kondisi medis tertentu, teknik menyusui yang tidak tepat, hingga efek samping obat-obatan.

Yuk Moms simak ulasan lengkap mengenai penyebab hingga cara mengatasi ASI yang tidak keluar dalam artikel berikut.

Proses ASI terbentuk 

Setelah melahirkan. tubuh Moms akan menghasilkan hormon prolaktin yang berfungsi untuk menghasilkan ASI.

Pada beberapa hari pertama setelah persalinan, tubuh Moms akan menghasilkan kolostrum, yaitu ASI pertama yang berwarna kekuningan dan memiliki tekstur encer.

Faktanya kolostrum sudah diproduksi sejak akhir masa kehamilan. Hal tersebut biasanya dikenali dengan keluarnya cairan dari payudara secara tidak sengaja.

Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh atau antibodi yang sangat baik untuk melindungi tubuh Si Kecil dari bahaya virus dan bakteri penyebab penyakit.

Selama 3-4 hari setelah kolostrum keluar, biasanya payudara akan mulai terasa lebih kencang.

Hal ini merupakan pertanda bahwa kolostrum sudah berubah menjadi ASI.

Mengapa ASI tidak keluar pasca melahirkan?

Setiap Ibu tentunya ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi dengan maksimal.

ASI yang tidak dapat diproduksi pasca melahirkan merupakan hal yang normal dan bukan masalah besar.

Yang menjadi masalah yaitu jika ASI Moms tidak kunjung ada sampai hari keempat atau lebih.

Bahkan, ada juga ASI yang telah keluar namun jumlahnya sedikit, sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil.

Kelancaran produksi ASI dapat dipengaruhi oleh isapan bayi.

Oleh karena itu, semakin sering bayi mengisap payudara Ibu maka akan semakin lancar juga proses produksi ASI.

Tetapi, jika ASI yang keluar sedikit sejak awal proses menyusui dan Moms jarang memberikan ASI tersebut pada Si Kecil, seiring berjalannya waktu produksi ASI pun akan berhenti.

Penyebab ASI tidak keluar disebabkan faktor kelahiran

1.Masalah plasenta bayi

Plasenta yang sulit keluar dari rahim (retensio plasenta) atau masalah apapun pada plasenta setelah melahirkan dapat mempengaruhi suplai ASI.

Yang menyebabkan ASI menjadi lebih sulit untuk keluar.

2. Efek obat selama melahirkan

Obat penghilang rasa sakit yang diberikan ketika proses persalinan dapat berisiko membuat ASI tidak keluar setelah melahirkan.

3. Gangguan pada produksi Kolostrum

Moms apakah pernah mengalami ASI tidak dikeluarkan satu minggu setelah melahirkan Si Kecil?

Bisa jadi penyebab ASI tidak keluar karena gangguan pada kolostrum.

Kolostrum merupakan cairan pekat yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi asupan nutrisinya.

Setelah kurang lebih 2-3 hari (bisa lebih hingga seminggu), produksi ASI biasanya akan meningkat, dan ASI yang dihasilkan beralih dari kolostrum ke ASI yang lebih matang.

Penyebab ASI tidak bisa jadi karena kualitas kolostrumnya yang tidak baik, seperti:

- Karena kolostrum sangat terkonsentrasi dan bayi tidak membutuhkannya terlalu banyak

- Kolostrum yang sangat kental dan tampaknya lebih sulit untuk di pompa

- Suplai ASI yang tidak terlalu banyak

4. Kehilangan banyak darah pasca melahirkan

Penyebab ASI tidak keluar selanjutnya yaitu kehilangan banyak darah pasca melahirkan.

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada kelenjar hipofisis pada otak yang berperan untuk memproduksi hormon di dalam tubuh, salah satunya yaitu hormon laktasi.

Untuk mengaktifkan kembali hormon laktasi secara alami Mom dapat ditempuh dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat pelancar ASI (lactagogue) seperti Rukaiah Madu Lacta.

5. Pengaruh cairan infus selama persalinan

Penggunaan cairan intravena atau cairan infus selama proses persalinan dapat menjadi salah satu penyebab ASI terganggu pasca melahirkan.

Ternyata cairan infus bisa mempengaruhi payudara sehingga menyebabkan payudara bengkak dan ASI tidak dapat keluar sampai payudara normal kembali.

6. Kelahiran bayi prematur

Kelahiran bayi prematur dapat menyebabkan ibu tidak dapat menyusui bayinya dengan cepat, karena suplai ASI yang tertunda di dalam tubuh.

Selain itu, kelahiran prematur juga dapat berisiko menyebabkan ibu mengalami stres dan lelah yang berdampak pada penurunan produksi ASI.

ASI tidak keluar disebabkan faktor kesehatan ibu

- Mom mengalami stress

Stres karena kelelahan atau kurang tidur sering kali menjadi penyebab ASI tidak keluar.

Sebab, stres dapat menurunkan hormon oksitosin yang berperan penting dalam memproduksi ASI

- Penyakit Diabetes

Sebuah penelitian pernah mengatakan bahwa ibu hamil yang memiliki diabetes lebih memungkinkan mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah setelah melahirkan, diabetes tipe 2, atau obesitas.

Bagi Moms yang mengalami penyakit diabetes saat sedang menyusui, pada hari pertama pasca melahirkan memang cukup menantang.

Karena banyak risiko yang mengintai, seperti menurunnya kadar gula darah.

- Kelebihan Berat Badan

Tahukah Mom ternyata Ibu yang sudah memiliki kelebihan berat badan sebelum hamil bisa beresiko mengalami penurunan suplai ASI.

Sehingga menyebabkan ketersediaan ASI hanya sedikit. Hal ini berkaitan dengan produksi prolaktin yang rendah.

- Gangguan PCOS (polycystic ovarian syndrome)

Gangguan hormon pada wanita seperti Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) dapat menjadi salah satu penyebab ASI tidak dapat keluar.

ASI yang tidak keluar setelah melahirkan juga dapat disebabkan karena rendahnya hormon prolaktin.

Hormon prolaktin berfungsi untuk merangsang payudara tumbuh dan berkembang.

Oleh karena itu menyebabkan suplai ASI minim setelah Si Kecil lahir.

Jadi, wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar prolaktin yang cukup tinggi atau biasanya berada dalam kisaran 25-40 ng/ml.

Kadar hormon yang tinggi tersebut dapat mempengaruhi kadar estrogen dan testosteron.

Kondisi ini menyebabkan ASI tidak keluar.

- Masalah pada kelenjar tiroid

Masalah pada kelenjar tiroid sering menjadi penyebab sulitnya suplai ASI dan proses keluarnya ASI.

Kadar kelenjar tiroid setiap orang mungkin berubah-ubah seiring dengan kehamilan dan persalinan, karenanya sering dilakukan pemeriksaan pada ibu hamil.

Tidak hanya menjadi penyebab ASI tidak keluar, bagi sebagian wanita hal ini dapat memicu peradangan tiroid yang terjadi pada tahun pertama setelah melahirkan ataupun keguguran.

- Kondisi Gestational ovarian theca lutein cysts

Kista ini dapat berkembang saat kehamilan dan menyebabkan kadar hormon testosteron meningkat, sehingga menekan suplai ASI setelah melahirkan.

ASI tidak keluar disebabkan faktor payudara ibu

Berikut beberapa masalah payudara Ibu yang dapat mempengaruhi suplai ASI menjadi tidak lancar setelah melahirkan, yaitu diantaranya:

* Teknik pelekatan yang Salah

Pada awal masa menyusui, banyak Ibu yang belum tahu cara pelekatan payudara yang benar. Hal ini menyebabkan bayi sulit untuk menyusu.

Saat hal ini terjadi, ASI tidak dihisap dengan sempurna dan menyebabkan ASI tidak lancar.

Namun, jika teknik pelekatan sudah optimal tetapi ASI tidak kunjung keluar, hal ini bisa mengindikasikan produksi ASI yang rendah.

Jangan khawatir Moms, segera tingkatkan ASI dengan mengonsumsi suplemen pelancar ASI alami Rukaiah Madu Lacta

* Bentuk puting payudara yang tidak normal

Tidak semua wanita memiliki kondisi puting yang normal atau menonjol keluar.

Karena sebagian wanita memiliki bentuk yang tidak biasa, seperti puting payudara datar ataupun masuk ke dalam.

* Payudara tidak berkembang sempurna

Hal ini dapat disebabkan karena hipoplasia atau jaringan kelenjar susu yang kurang cukup.

* Pernah operasi atau cedera pada payudara

Riwayat pernah menjalani operasi atau pernah ada cedera pada payudara dapat membuat jaringan serta saraf payudara mengalami kerusakan, sehingga dapat berpengaruh pada pembentukan ASI. 

ASI tidak keluar disebabkan faktor tidak ada inisiasi menyusui dini

Terkadang terdapat kondisi medis tertentu saat melahirkan yang tidak memungkinkan bagi ibu dan Si Kecil untuk dapat melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Memisahkan ibu dan Si Kecil setelah lahiran atau tidak melakukan IMD ternyata dapat berpengaruh pada pembentukan ASI.

Sehingga, ASI ibu tidak dapat diproduksi setelah melahirkan.

Secara tidak langsung, ini berkaitan dengan cadangan ASI pada payudara yang lebih banyak dan melimpah.

Ketika Ibu jarang menyusui atau memompa ASI pada masa awal breastfeeding, kemungkinan besar produksi ASI akan terhambat.

Oh iya Moms perlu diingat juga bahwa semakin sering ASI dikeluarkan maka akan semakin lancar juga proses produksi ASI tersebut.

Apakah ASI tidak keluar sering terjadi?

Menurut Breastfeeding Support, kondisi ASI tidak keluar sama sekali setelah melahirkan termasuk hal yang jarang terjadi.

Hal ini karena kolostrum atau cairan ASI pertama biasanya akan otomatis muncul ketika Si Kecil lahir.

Hanya karena ASI Moms tampak tidak keluar setelah melahirkan, bukan berarti Moms tidak memiliki persediaan ASI sama sekali ya.

Tetapi hal ini bisa terjadi karena salah satu faktor risiko tinggi sampai akhirnya ASI tidak tampak keluar lagi setelah melahirkan.

Jika ASI tidak kunjung keluar pada hari ketiga atau lebih setelah melahirkan, berat badan Si Kecil dapat menurun.

Si Kecil pun akan mengalami dehidrasi atau penyakit kuning karena ASI tidak dapat keluar.

Cara Mengatasi ASI Tidak Keluar

1. Tetap tenang dan jangan panik

Tetap tenang dan jangan panik merupakan langkah cerdas yang dapat Moms lakukan saat ASI tidak keluar.

ASI akan semakin sulit keluar saat kita dalam kondisi panik, cemas, ataupun stres.

Hal tersebut dapat menghambat hormon-hormon yang berperan dalam proses bayi menyusu.

2. Meminta dukungan Orang Terdekat

Ternyata penting lho Moms mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat kita, terutama keluarga.

Mereka harus dapat memotivasi dan mendukung Moms agar tetap dapat mengASIhi Si Kecil.

Dengan cara tersebut, kita tidak akan merasa sendirian dan dapat merasa lebih tenang saat ASI tidak keluar.

3. Melakukan pijat laktasi

Pijat laktasi adalah gerakan yang dilakukan untuk merangsang produksi hormon oksitosin yang berguna untuk mempermudah proses pengeluaran ASI.

Gerakan ini dilakukan dengan cara memijat bagian payudara, tengkuk, punggung, bahu, dan pinggang agar memperlancar sirkulasi darah serta membuat otot lebih rileks.

4. Sering melakukan kontak kulit ibu dan bayi (skin to skin)

Kontak antara kulit Ibu dan bayi sebenarnya sangat membantu untuk merangsang hormon oksitosin dan prolaktin, yakni hormon yang terlibat dalam produksi ASI,

Moms dapat mendekap Si kecil agar langsung bersentuhan kulit dan menawarkan payudara Moms mengikuti seberapa sering keinginan Si Kecil untuk makan pada hari-hari pertama.

Teknik ini dapat mempermudah Si Kecil untuk mendapatkan banyak kolostrum sekaligus juga menghindari Moms dari mastitis dan puting lecet.

Dengan itu, kontak kulit antara Moms dan Si Kecil dapat membantu merangsang produksi ASI.

5. Menyusui dan Memompa Sesering Mungkin

Cara mengatasi ASI yang tidak keluar selanjutnya yaitu dengan menyusui dan memompa ASI sesering mungkin.

Meski ASI yang keluar dalam jumlah sedikit, Moms tetap dianjurkan untuk memompa ASI Si Kecil secara rutin, agar dapat berguna untuk merangsang kelenjar payudara saat mengeluarkan ASI.

6. Menjaga asupan nutrisi bergizi

Penting sekali bagi Moms untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan gizi seimbang, agar dapat menghasilkan kualitas ASI yang baik.

7. Mengkonsumsi Pelancar ASI

Cara lain untuk mengatasi ASI tidak keluar yaitu dengan mengkonsumsi suplemen pelancar ASI.

Suplemen ASI dapat menjadi sebuah suplemen tambahan untuk para busui yang dapat berfungsi sebagai penambah kuantitas ASI dan meningkatkan kualitas ASI

Saat ini sudah hadir suplemen pelancar ASI dalam berbagai bentuk, salah satunya yaitu madu.

Bagi Moms yang tidak bisa mengkonsumsi kapsul atau pil, dan mempunyai alergi susu beserta produk turunannya, Moms dapat beralih mengkonsumsi suplemen pelancar ASI yang berbahan dasar madu murni.

Produksi pelancar ASI atau ASI booster terbaik dengan kandungan Madu yaitu Rukaiah Madu Lacta.

Mengandung 100 persen bahan alami trilogi formula, yaitu daun katuk, gold rich ajwa, dan madu murni yang mampu melancarkan produksi ASI dan aman bagi Moms.

Tidak perlu khawatir, Rukaiah Madu Lacta telah lolos uji BPOM, tersertifikasi halal, diolah dengan mesin modern sehingga aman dan terjaga kandungan nutrisinya.

Tunggu apalagi? segera dapatkan produk dengan klik disini dan bonus konsultasi GRATIS.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved