Bupati Dony Berang Saksikan Banyak ASN di Sumedang Tak Komitmen Jumat Ngangkot

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berang kepada pegawainya sendiri di Pemerintahan Kabupaten Sumedang. 

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
Dok Humas Pemkab Sumedang
NAIK ANGKOT - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir naik angkot ke Legok untuk meresmikan dapur gizi nasional/program MBG dan ke Kecamatan Cimalaka untuk memberikan materi pendidikan politik di Hotel Hanjuang Hegar, Jumat (7/11/2025) 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berang kepada pegawainya sendiri di Pemerintahan Kabupaten Sumedang

Pasalnya, para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang seharusnya setiap hari Jumat pergi ke kantor tanpa kendaraan pribadi, lebih tepatnya naik angkutan kota (Angkot), ternyata masih membawa kendaraan pribadi. 

Hal itu dilihat sendiri oleh Bupati bahwa hari ini, Jumat (7/11/2025) dia melihat banyak kendaraan pelat merah diparkir di dekat Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang, juga di sejumlah perkantoran lainnya milik pemerintah. 

Padahal, komitmen untuk Jumat Ngangkot ini telah ditetapkan sejak bulan Juli 2025. Pada pelaksanaannya, Dony Ahmad Munir melihat hal yang berlainan dengan komitmen itu. 

Dony sudah mengingatkan kembali para pejabat dan bawahannya di seluruh SKPD di Pemkab Sumedang untuk mengingat kembali komitmen itu, dan waspada akan ancaman sanksi. 

"Saya minta komitmen mereka kembali dalam menjalankan Jumat tanpa kendaraan pribadi ini," kata Dony kepada TribunJabar melalui sambungan telepon. 

Dony Ahmad Munir mengatakan bahwa fakta masih banyak ASN bawa kendaraan pribadi ke kantor pada hari Jumat itu dia lhat sendiri saat dalam perjalanan ke Legok untuk melihat dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dan dia dari Sumedang kota ke wilayah Paseh itu menggunakan angkot. 

Selain itu, kata Dony, banyak terlihat kendaraan dinas merah diganti pelat nonornya menjadi hitam atau putih.

"Hari ini ke Legok meresmikan dapur makan gizi gratis (MBG) dan ke Kecamatan Cimalaka untuk memberikan materi pendidikan politik. Menuju kedua lokasi itu pakai angkot," 

"Sepanjang jalan saya lihat masih banyak karyawan yang menggunakan kendaraan dinas dan pribadi yang disimpan di sekitar kantor. Sebagai contoh di sebrang PPS, depan rumah makan, parkir masjid Asy-Sya'diyah," kata Dony. 

Dia sudah meminta lembaga pengawasan ASN untuk menindak tegas para ASN yang ketahuan melanggar komitmen tersebut. Pasalnya, ke kantor tanpa kendaraan pribadi bukan hanya "gaya', melainkan ada dampak jangka panjangnya. 

"Saya sudah minta kepada Inspektorat dan BKPSDM untuk tegas memberikan hukuman disiplin atas pelanggaran tidak menaati kebijakan daerah,"

"Saya minta komitmen semuanya untuk bersungguh-sungguh menjalankan kebijakan hari Jum'at ini dan bisa mengarahkan karyawannya, atau anak buahnya untuk menaati kebijakan ini,"

"Saya minta semuanya bisa memahami makna dari kebijakan ini yaitu: untuk mengurangi emisi karbon, melestarikan lingkungan hidup, menggerakan ekonomi usaha kecil/angkot, jalan, supaya sehat kalau yang jalan kaki," katanya. 

Meski faktanya ada yang melanggar aturan Jumat tanpa kendaraan pribadi, Dony menyampaikan apresiasi bagi mereka yang taat. 

"Kepada yang sudah menjalankannya dan mengarahkannya dengan baik saya ucapkan terima kasih. Kepada semuanya saya minta menjawab kembali kesiapan dan komitmennya," kata Dony.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved