Bulan Bung Karno

Berkunjung ke Rumah Inggit Garnasih, Kenangan Cintanya pada Soekarno Terekam di Setiap Sudut

HINGGA kini, rumah tua di Jalan Ciateul, Astana Anyar, Kota Bandung, itu masih sangat terawat.

|
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
Tribunjabar.id/Putri Puspita
Suasana rumah Inggit Garnasih yang merupakan bangunan cagar budaya di Jalan Ciateul, Kota Bandung, Jumat (23/6/2023). Rumah ini pernah ditempati bersama presiden pertama RI, Ir Soekarno sekitar tahun 1926-1929. 

Selain harus mencari uang demi penghidupan keluarga, Inggit juga harus pandai-pandai membesarkan hati suaminya agar tidak patah semangat saat di penjara.

Inggit juga ikut menanggung beban yang berat saat Soekarno diasingkan, baik di Ende maupun di Bengkulu. Namun, semua itu dilakukan Inggit dengan kerelaan, demi suaminya, demi cita-cita bersama mencapai kemerdekaan Indonesia.

Seperti yang dikatakan budayawan, Ramadhan KH, jalan yang ditempuh Inggit Garnasih adalah jalan yang tak bertabur bunga. Namun, pengorbanan itulah yang ditempuh Inggit, atas nama cinta kepada rakyatnya.

Sempat Dijual

Jajang, saat Inggit dan Soekarno membelinya, dulu, rumah ini masih berbentuk rumah panggung.

"Karena Bung Karno harus diasingkan, rumah ini sempat dijual dan dijadikan uang bekal di pengasingan. Namun, tanah ini kembali lagi kepada Ibu Inggit pada 1949 dari hasil perkumpulan kawan-kawan perjuangan untuk membelikan rumah untuk Inggit," ujar Jajang.

Pada saat itu, Inggit sempat ditanya mau rumah di mana dan Inggit memilih rumah dan tanah yang pernah ia tempati bersama Soekarno.

"Saat itu dia bilang saya ingin menghabiskan masa hidup saya dengan kenangan indah waktu masih dengan Bung Karno," ujarnya.

Di rumah Inggit Garnasih menghabiskan sisa umurnya dan berpulang pada 13 April 1984 di umur 96 tahun. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved