Sosok Mayjen TNI Dedy Agus Purwanto, Mantan Kabinda Jabar Dapat Dua Bintang

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sosok Mayjen TNI, Dedy Agus Purwanto menjadi salah satu jenderal bintang dua di tubuh TNI Angkatan Darat.

Kenaikan pangkatnya ini menyusul namanya masuk dalam jajaran daftar mutasi beberapa waktu lalu.

Dedy sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sulawesi dan Nusa Tenggara pada Deputi Bidang Intelijen dalam negeri BIN.

Kini, berdasarkan mutasi dia beralih tugas menjadi Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik BIN.

Berdasarkan data yang dihimpun, Dedy Agus Purwanto merupakan jebolan akademi militer atau Akmil 1988.

Kenaikan pangkatnya itu menambah panjang deretan lulusan Akmil 1988 yang mempunyai karier cemerlang menjadi jenderal bintang dua.
Sebelum menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik BIN, Dedy melalui perjalanan panjang sampai mengantarkannya menjadi salah seorang perwira tinggi bintang dua TNI AD.

Pascalulus pendidikan, dia sempat mengawali perjalanannya sebagai danton sampai danki di Yonif 733/Masariku.

Bahkan, Dedy pun pernah menjadi Komandan Yonif 500 Raider terbaik di 2003 sampai 2005 hingga membawa keberhasilan dalam penugasan operasi di Aceh.

Perlahan namun pasti, Dedy yang lahir pada 31 Juli 1965 ini pun mulai mendapat banyak kepercayaan untuk mengisi posisi strategis di TNI, semisal menjabat sebagai Asintelkasdam V/Brawijaya (2013-2015), Paban Utama IV Sintel Mabesad (2015), Danrem 011/Lilawangsa (2015-2016), dan Irdam III/Sriwijaya (2016-2017).

Bahkan, kariernya semakin moncer saat dia mendapat tugas menjadi Kabinda Aceh pada 2017.

Berikutnya, setahun berselang berpindah tugas sebagai Kabinda Jawa Barat.

Jabatan itu dia emban hingga 2022. Selama empat tahun lebih, membuahkan hasil dengan menghadirkan Jabar tetap dalam kondisi aman sampai saat ini.

Dedy pun kembali mendapat tugas baru dalam mutasi dan promosi jabatan yang dilakukan Panglima TNI.

Dia bertugas menjadi Direktur Sulawesi dan Nusa Tenggara pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN dan pernah membawa misi tugas operasi pengamanan di Poso walau hanya empat bulan.