Petugas SMAN 1 Sindang Indramayu Kewalahan, Sampai Hari Ini Sudah 500 Pendaftar, Kuota Hanya 400-an

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, Jawa Barat, kebanjiran pendaftar.

Sejak dibuka pada Selasa (6/6/2023) sampai dengan saat ini sudah ada 500 pendaftar.

Padahal kuota yang disediakan pihak sekolah hanya sebanyak 12 rombel atau 432 siswa.

Ketua PPDB SMA Negeri 1 Sindang, Lukman Al Hakim, mengatakan, membeludaknya pendaftaran di sekolah setempat sudah terlihat pada hari pertama pendaftaran.

Baca juga: Jadwal Pengumuman PPDB Jabar 2023 Tahap 1, Jika Tidak Diterima Bisa Daftar Lagi di Tahap 2

"Itu baru sampai hari ini dan masih ada hari besok terakhir," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (9/6/2023).

Lukman menyampaikan, pada pendaftaran PPDB tahap 1 ini, SMA Negeri 1 Sindang hanya menerima 50 persen dari kuota.

Sisanya sebanyak 50 persen lagi akan dibuka untuk tahap 2 melalui jalur zonasi.

Lukman tidak memungkiri, fenomena kebanjiran pendaftar di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu memang selalu terjadi setiap tahun.

Pada tahun kemarin, pihak sekolah bahkan harus menolak 400-600 calon siswa karena banyaknya pendaftar.

Di sisi lain, kata Lukman, sejauh ini pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu berjalan dengan lancar.

"Kendalanya mungkin hanya karena mati lampu, seperti kayak hari kemarin," ujar dia.

Selain itu, Lukman juga mengakui cukup kewalahan dengan animo pendaftar pada PPDB tahun ini.

Pasalnya, tidak sedikit calon orang tua siswa yang berkonsultasi perihal bagaimana tata cara pendaftaran PPDB 2023.

"Sebenarnya mereka itu sudah paham karena sudah dilakukan sosialisasi dari sekolah sebelumnya, tapi mungkin karena bukan dari panitianya langsung jadi mereka kembali bertanya," ujar dia.

Salah satu lulusan SMPN 2 Sindang, Gaun Lita Pekerti, mengaku ingin melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Sindang.

Masuk ke sekolah setempat, kata dia, sudah menjadi cita-citanya. Apalagi kakaknya dahulu lulus dari sekolah setempat.

"Dari SMP sudah ngincer pengen sekolah di sini," ucap dia. (*)