Ngeri, Kasus Sifilis di Ciamis Makin Meningkat, Anak Usia Sekolah pun Banyak yang Terpapar

Memasuki tahun 2023 ini penularan penyakit sifilis di Ciamis meningkat dibanding tahun 2022. Bahkan belasan anak usia sekolah pun sudah terpapar

Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi sifilis. Memasuki tahun 2023 ini penularan penyakit sifilis di Ciamis meningkat dibanding tahun 2022. Bahkan belasan anak usia sekolah pun sudah terpapar 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Memasuki tahun 2023 ini penularan penyakit sifilis di Ciamis meningkat tajam dibanding tahun 2022 lalu.

Bahkan belasan anak usia sekolah pun sudah terpapar penyakit yang menular melalui hubungan seksual tersebut.

Tahun 2023 ini sejak bulan Januari sampai buan Mei, tercatat ada 222 kasus sifilis.

Bila dibandingkan dengan kasus tahu 2022, kondisi tahun 2023 ini sangat mengkhawatirkan.

Sepanjang tahun 2022 hanya ditemukan 233 kasus sifilis dari total 273 kasus penyakit infeksi menular seksual (PIMS).

Sedangkan pada tahun 2023 dari bulan Januari sampai Mei ada 222 kasus sifilis dari total 276 kasus PIMS.

“Itu angka dari bulan Januari sampai bulan Mei, baru setengah tahun sudah mencapai 222 kasus sifilis. Sementara sepanjang tahun 2022, total kasus sifilis hanya 233 kasus,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendallian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, H Edis Herdis S.Sos MM kepada Tribunjabar.id, Jumat (9/6).

Baca juga: Penderita Penyakit Sifilis di Jabar Masih Cukup Tinggi, Pemprov Distribusikan Obat Ke Puskesmas

Sama dengan tahun sebelumnya, tahun 2023 ini menurut Edis, kasus sifilis masih menjadi bagian dominan dari PIMS.

Namun yang cukup mengkhawatirkan, katanya, banyak anak kalangan usia sekolah (15 – 19 tahun) yang 'terpatil' sifilis.

Tahun 2022 kasus sifilis dari kalanangan anak usia sekolah ada 17 kasus (8 laki-laki dan 9 perempuan).

Sementara pada 2023 ini dari Januari sampai Mei sudah ditemukan 13 orang anak usia sekolah yang terjangkit sifilis. Yakni 5 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.

Belasan anak usia sekolah yang sudah terjangkit sifilis tersebut menurut Edis, diduga sudah ada yang berpraktek sebagai WPS.

Dan yang laki-lakinya diduga korban bergaulan seks sesama jenis atau laki-laki seks laki-laki (LSL). Gemar melakukan hubungan seks di luar nikah. Bahkan terjebak seks menyimpang.

“Mereka terjerumus pada perbuatan seks menyimpang mungkin dipicu karena medsos atau pergaulan anak belia yang salah arah,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved