Dialog Lintas Iman dengan Konsep Cafe Religi Digelar untuk Kemajuan Toleransi di Kabupaten Bandung
“Terjadinya pertikaian, permusuhan karena tertutupnya komunikasi, namun jika ada komunikasi maka hal tersebut dapat diselesaikan”
Penulis: Nappisah | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dialog persahabatan dan aksi sosial dalam damai keberagaman diadakan oleh Alumni Lokalatih Fasilitator Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Persekutuan Gereja-gereja Wilayah Bandung Selatan (PGIS) bertempat di Aula Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung, di Ciparay, Rabu (25/5/2023) sore.
Acara tersebut merupakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) para fasilitator yang telah mengikuti kegiatan Lokalatih KBB yang diselenggarakan oleh PGI Wilayah Jawa Barat yang didukung oleh Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Wakaf Paramadina (PUSAD) dan Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) beberapa waktu lalu.
Alumni lokalatih fasilitator KBB yang terdiri dari perwakilan gereja-gereja protestan wilayah Bandung Selatan dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) untuk menyelenggarakan acara diskusi perdana tersebut.

Para peserta yang mengikuti dialog terdiri dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Jemaat Huria Kristen Indonesia (HKI) Bandung Selatan, Gereja Kristen Pasundan (GKP) Dayeuhkolot
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kamulyaan, Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), LBH Bandung, Gereja Katolik Santo Xaverius Fransiskus Dayeuhkolot, Jemaat Advent, dan Sahabat Lintas Iman (Salim) Bandung.
Agenda ini bertujuan sebagai forum silaturahmi antar umat beragama khususnya umat Kristen yang berada di wilayah Kabupaten Bandung dengan umat Muslim yaitu Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bandung.
Baca juga: Ridwan Kamil Serahkan Perizinan Pembangunan Gereja Katolik Ibu Teresa di Bekasi
Kegiatan ini dimulai pada pukul 14.00 tersebut dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dilanjutkan dengan doa lintas iman, lalu penampilan Hadrah dari Santri Pesantren Al Husain Ciparay, kata sambutan dari Pendeta Paulus Wijono selaku sekretaris PGIW dan K.H Agus Ahmad Qostholani Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bandung.
Acara dilanjut dengan aksi sosial yaitu pemberian paket alat tulis untuk pelajar PCNU Kabupaten Bandung secara simbolis.
Baca juga: 32 Biksu Thudong dari Thailand Jalan Kaki Keliling Gereja Lalu Menuju Keraton Kasepuhan Cirebon
Kemudian masuk ke acara inti yaitu dialog lintas iman yang dikemas dengan konsep Cafe Religi yang dibagi menjadi empat kelompok.
Dua kelompok diisi oleh narasumber Kristen yaitu Pendeta (Pdt) Obertina dari GKP dan Pendeta Romel dari HKI, dua kelompok lagi diisi dari Islam oleh KH Dr Yusuf Ali dari PCNU Kabupaten Bandung dan Hilman Sahli Ketua PC IPNU Kabupaten Bandung.
Cafe Religi tersebut bertujuan sebagai ruang konfirmasi dan verifikasi prasangka.
Baca juga: Kisah Aiptu Darwin,Polisi yang Jadi Panatua Gereja Protestan, Malam Tangkap Penjahat, Pagi di Gereja
Sehingga, para peserta diperbolehkan bertanya apapun kepada narasumber sesuai dengan apa yang ingin diketahuinya yang berkaitan dengan agama Kristen dan Islam.
Pdt Obertina menuturkan, sangat terkesan dengan adanya ruang perjumpaan tersebut.
“Bahwa ruang perjumpaan yang diciptakan secara sengaja seperti saat ini menjadi sangat penting, jadi temen-temen bisa denger langsung dari orangnya, dari sumbernya, bukan dari katanya-katanya.” Ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (25/5/2023).
Persekutuan Gereja-gereja Wilayah Bandung Selatan
Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub)
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
Huria Kristen Indonesia (HKI)
Gereja Kristen Pasundan (GKP)
Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Kabupaten Bandung
Nahdlatul Ulama (NU)
LBH Bandung
pendeta
IPNU
BGN Hentikan Operasional SPPG yang Sebabkan Ratusan Siswa di Cipongkor Bandung Barat Keracunan |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Sewakan Rumah 1 Tahun untuk Warga Terdampak Revitalisasi Situ Ciburuy |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Bandung Tekankan Pengawasan Ketat Agar Kasus Keracunan Massal MBG Tak Terjadi Lagi |
![]() |
---|
BGN Ungkap Fakta 4.711 Kasus Keracunan MBG: Sebelum Ratusan Kasus di Garut dan Bandung Barat |
![]() |
---|
Jadi Penerima Manfaat Terbesar MBG, Mendikdasmen Dorong Evaluasi Usai Siswa Alami Keracunan Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.