Siswa SMAN 21 Bandung Demo

Siswa SMAN 21 Bandung Demo, Uang Study Tour Dibawa Kabur, Batal Beberapa Jam Sebelum Berangkat

Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung, Lilis Komariah, mengatakan pihak sekolah sudah menyerahkan permasalahan ini ke pihak kepolisian.

Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar.id/M Nandri Prilatama
Gedung sekolah SMAN 21 Bandung. Ratusan siswa SMAN 21 Bandung berdemo karena kecewa tak terealisasinya kegiatan karya tulis (study tour) ke Yogyakarta selama tiga hari yang rencananya sejak 24 Mei 2023 sampai 26 Mei 2023. 

"Kami sudah ada solusi dari permasalahan ini. Nanti mereka (siswa) akan tetap berangkat namun setelah penilaian akhir tahun atau tiga hari sebelum pembagian rapor."

"Soal dana (biaya) aman. Siswa enggak perlu membayar lagi."

"Nanti, alumni SMAN 21 Bandung yang akan mengurusnya karena mereka peduli dan mungkin juga alumni ada yang mempunyai travel atau bagaimana, yang jelas mereka peduli," ujarnya.

Dibawa Kabur

Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), Jimmy Tanumihardja, angkat bicara soal batalnya kegiatan study tour ratusan siswa SMAN 21 Kota Bandung ini ke Yogyakarta.

Jimmy mengatakan, study tour ini batal karena uang akomodasinya diduga dibawa kabur oknum pegawai travelnya. 

Dikatakan Jimmy, pada waktu MoU, pihaknya telah menjelaskan kepada pihak sekolah agar pembayaran dilakukan melalui rekening perusahaan. 

"Sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp 10 juta, melalui rekening yang ditunjuk," ujar Jimmy, kepada Tribun Jabar melalui pesan WhatsApp, semalam.

Namun, mendekati batas waktu pembayaran, pihak sekolah tidak kunjung membayarkan sisanya. 

"Kami menanyakan pelunasan tur tapi tidak dijawab," ujarnya.

Agar semuanya jelas, mereka pun kemudian mendatangi sekolah untuk menanyakan masalah biaya study tour tersebut.

Dari situlah diketahui bahwa selama ini uang pembayarannya ternyata ditransfer oleh bendahara ke tour leader yang akan membawa tur.

"Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," ucapnya. 

Atas dasar hal tersebut, kata dia, otomatis travel tidak bisa menjalankan tur karena merasa tidak pernah menerima pembayarannya.

"Dari keterangan sekolah tur akan di-reschedule (dijadwal ulang) sambil mencari tahu keberadaan tour leader tersebut," katanya. 

Jimmy pun mengakui bahwa orang yang membawa kabur uang study tour itu merupakan karyawan di Travel GTI.

"Ya, betul marketing merangkap tour leader," ujarnya.

(nandri prilatama/nazmi abdurahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved