Siswa SMAN 21 Bandung Demo

Siswa SMAN 21 Bandung Demo, Uang Study Tour Dibawa Kabur, Batal Beberapa Jam Sebelum Berangkat

Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung, Lilis Komariah, mengatakan pihak sekolah sudah menyerahkan permasalahan ini ke pihak kepolisian.

Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar.id/M Nandri Prilatama
Gedung sekolah SMAN 21 Bandung. Ratusan siswa SMAN 21 Bandung berdemo karena kecewa tak terealisasinya kegiatan karya tulis (study tour) ke Yogyakarta selama tiga hari yang rencananya sejak 24 Mei 2023 sampai 26 Mei 2023. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan siswa SMAN 21 Bandung berunjuk rasa di halaman sekolah mereka, Rabu (24/5/2023).

Mereka mengaku kecewa rencana keberangkatan mereka ke Yogyakarta, kemarin, mendadak dibatalkan pihak sekolah.

Padahal, untuk kegiatan itu mereka sudah membayar masing-masing Rp 1,3 juta kepada pihak sekolah.

Rencananya study tour berlangsung tiga hari mulai 24 Mei hingga 26 Mei.

Perwakilan siswa kelas 11, Andhika, mengatakan, kesedihan dan kekecewaan mereka bertambah karena pembatalan disampaikan pihak sekolah hanya beberapa jam sebelum keberangkatan.

"Tiba-tiba semalam kami dikabari jika pergi ke Yogyakarta ini enggak jadi, tanpa ada alasan yang jelas. Tadi juga ada rapat orang tua dan dengar-dengar uang yang sudah dibayarkan siswa ini dibawa pihak travel," ungkap Andika di sela unjuk rasa, kemarin.

Andhika mengatakan, kegiatan study tour ini sudah direncanakan sejak lama.

"Rencana ke Yogyakarta itu sudah ada setelah Lebaran. Per siswanya Rp 1,3 juta. Seminggu sebelum hari H sudah harus lunas semua," ujarnya.

Dipolisikan

Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung, Lilis Komariah, mengatakan pihak sekolah sudah menyerahkan permasalahan ini ke pihak kepolisian.

Baca juga: Travel GTI Soal Tur Studi SMAN 21 Bandung, Sekolah Salahi MoU, Transfer Bukan ke Rekening Travel

Namun, Lilis menolak menjelaskannya secara lebih detail permasalahan dengan pihak perusahaan travel yang membuat study tour ini terpaksa dibatalkan.

"Enggak, ah, enggak mau bicara. Biar itu sudah menjadi urusan mereka (travel). Saya takut suuzon."

"Yang jelas, kami sudah melaporkannya ke pihak berwajib," ujarnya saat ditemui di SMAN 21, kemarin.

Lilis pun menegaskan 320 siswa yang hendak study tour ke Yogyakarta tetap akan berangkat, tapi waktunya menjadi 14, 15, dan 16 Juni 2023.

Tak hanya itu, study tour itu akan di-handle oleh alumni SMAN 21.

"Kami sudah ada solusi dari permasalahan ini. Nanti mereka (siswa) akan tetap berangkat namun setelah penilaian akhir tahun atau tiga hari sebelum pembagian rapor."

"Soal dana (biaya) aman. Siswa enggak perlu membayar lagi."

"Nanti, alumni SMAN 21 Bandung yang akan mengurusnya karena mereka peduli dan mungkin juga alumni ada yang mempunyai travel atau bagaimana, yang jelas mereka peduli," ujarnya.

Dibawa Kabur

Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), Jimmy Tanumihardja, angkat bicara soal batalnya kegiatan study tour ratusan siswa SMAN 21 Kota Bandung ini ke Yogyakarta.

Jimmy mengatakan, study tour ini batal karena uang akomodasinya diduga dibawa kabur oknum pegawai travelnya. 

Dikatakan Jimmy, pada waktu MoU, pihaknya telah menjelaskan kepada pihak sekolah agar pembayaran dilakukan melalui rekening perusahaan. 

"Sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp 10 juta, melalui rekening yang ditunjuk," ujar Jimmy, kepada Tribun Jabar melalui pesan WhatsApp, semalam.

Namun, mendekati batas waktu pembayaran, pihak sekolah tidak kunjung membayarkan sisanya. 

"Kami menanyakan pelunasan tur tapi tidak dijawab," ujarnya.

Agar semuanya jelas, mereka pun kemudian mendatangi sekolah untuk menanyakan masalah biaya study tour tersebut.

Dari situlah diketahui bahwa selama ini uang pembayarannya ternyata ditransfer oleh bendahara ke tour leader yang akan membawa tur.

"Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," ucapnya. 

Atas dasar hal tersebut, kata dia, otomatis travel tidak bisa menjalankan tur karena merasa tidak pernah menerima pembayarannya.

"Dari keterangan sekolah tur akan di-reschedule (dijadwal ulang) sambil mencari tahu keberadaan tour leader tersebut," katanya. 

Jimmy pun mengakui bahwa orang yang membawa kabur uang study tour itu merupakan karyawan di Travel GTI.

"Ya, betul marketing merangkap tour leader," ujarnya.

(nandri prilatama/nazmi abdurahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved